Tangan Wanita ini Lumpuh Gara-gara Donor Darah: 'Masa Depan Hacur Karena Ingin Membantu Orang'

Pada saat dia kembali ke rumah sakit, Gabriela mengetahui bahwa dirinya mengalami hal darurat.

Saat itulah dia mengetahui jika petugas mengambil dari arteri, bukan dari pembuluh vena.

Gabriela Ekman menjalani operasi darurat di lengannya untuk menghentikan pendarahan, menghilangkan bekuan darah, dan menutup lubang di arteri.

Tindakan operasi itu menyelamatkan nyawanya, tetapi tidak mengurangi rasa sakit dan kekakuan di lengannya.

Meskipun menjalani beberapa prosedur dan sesi fisioterapi lainnya, tidak ada yang berhasil.

Wanita muda mengalami nyeri kronis yang disebut Complex Regional Pain Syndrome (CRPS), kondisi langka yang terkait dengan cedera traumatis.

Baca juga: Sosok Iis Rosita Dewi, Istri Menteri Edhy Prabowo, Ditangkap KPK Sepulang dari Amerika

Gabriela kini hidup dengan penyakit CRPS selama empat tahun sekarang dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Lengan kanannya masih belum pulih dan sulit digerakkan, dan perlu memakai gips hampir sepanjang waktu, karena lengannya tidak bisa lurus lagi.

"Rasanya seperti menghancurkan hidup saya, masa depan saya hilang," katanya.

"Saya tidak bisa berhenti berpikir, betapa saya telah disakiti dan bagaimana masa depan saya seperti direnggut dari saya karena mencoba memberikan kehidupan kepada orang lain."

Pada usia 21 tahun sekarang, Gabriela bergantung pada ibunya untuk membantunya melakukan tugas sehari-hari, seperti memasak, dan mengemudi dari satu tempat ke tempat lain.

Gabriela Ekman saat ini sedang mencari kompensasi dari penyelenggara donor darah.

"Saya percaya orang harus mendonorkan darah. Saya percaya memberikan kehidupan kepada orang lain adalah hal yang sangat indah. Ada alasan pertama saya ingin melakukannya, "katanya kepada CTV News.

"Tapi itu tidak harus mengorbankan semua yang Anda miliki dan menghancurkan masa depan Anda," tambahnya. (sal/tribun-medan.com)