4 Jemaat Gereja Korban Keganasan Teroris di Sigi Sulteng Dimakamkan Satu Liang, Pernyataan Sikap PGI
4 Jemaat Gereja Korban Keganasan Teroris di Sigi Sulteng Dimakamkan Satu Liang, Pernyataan Sikap PGI
TRIBUN-MEDAN.COM - 4 Jemaat Gereja Korban Keganasan Teroris di Sigi Sulteng Dimakamkan Satu Liang, Pernyataan Sikap PGI
Empat jemaat Gereja Bala Keselamatan di Dusun Lewonu, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng, korban keganasan kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora dimakamkan Sabtu (28/11/2020).
Keempat peti jenazah ini dicat putih dimakamkan dalam satu liang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tribun-medan.com, keempat korban merupakan satu rumpun keluarga yakni: Arnianto, Ny Mpapa, Abram Kako dan istrinya.
Kondisi korban juga sangat mengenaskan.
Ada yang dipenggal, ada yang hangus terbakar.
Selain melakukan pembantaian, penyerangan juga membakar satu gereja ibadah dan enam rumah warga.
Ibadah pemakaman dipimpin oleh Komandan Divisi Bala Keselamatan (BK) dari Palu, ibu kota Sulteng.
Selain pihak keluarga korban, pemakaman itu juga dihadiri masyarakat yang ada di Desa Lembantongoa dan sejumlah aparat keamanan.

Pascapenyerangan tersebut, kebanyakan warga transmigrasi di wilayah tersebut mengungsi sementara, karena merasa takut akan keselamatan jiwa mereka.
Desa Lembantongoa, satu desa di Kecamatan Palolo sampai sekarang ini terbilang masih sulit akses jalannya, terutama di musim hujan, sebab baru sebagian badan jalan yang sudah dicor semen.
Penghasilan utama masyarakat Desa Lembantongoa selama ini selain dari hasil pertanian, perkebunan, juga hasil hutan berupa kayu dan rotan.
Sebelumnya, Mabes Polri merilis kronologis kejadian penyerangan.
"Jumat, 27 November 2020 pukul 10.30 WITA, anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu yang dipenggal kepalanya dan beberapa rumah dibakar oleh orang tidak dikenal," kata Brigjen Pol Awi Setiyono selaku Karopenmas Divhunas Polri dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).

Sesampainya di TKP, ada empat mayat yang ditemukan dan 7 rumah dibakar.
Polisi kemudian melakukan olah TKP dipimpin oleh Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama dan tim Inavis Polda Sulteng.
"Lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang ebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang membawa senjata api (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam)," kata Awi.
Setelah diperlihatkan DPO teroris MIT, Awi mengatakan para saksi yakin identitas tiga orang OTK tersebut adalah teroris kelompok Ali Ahmad alias Ali Kalora.
"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," pungkas Awi.
Dalam wawancara melalui hubungan telepon, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso menjelaskan keluarga yang menjadi korban tidak memiliki perselisihan apapun dengan kelompok MIT sebelumnya.
Saat terjadi penganiayaan yang akhirnya menewaskan mereka juga tidak ada kata-kata apapun.
"Prediksi kita kejadian ini merupakan balas dendam karena pada 17 November lalu kami melumpuhkan dua orang dari kelompok mereka yang selama ini masuk dalam daftar DPO," kata Abdul Rakhman Baso.
PERNYATAAN SIKAP PGI
Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengutuk pembantaian 4 warga dan pembakaran sejumlah rumah warga serta satu rumah warga yang dijadikan tempat ibadah bagi warga Nasrani yang terjadi di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Kejadian ini mempertontonkan perilaku barbar dan biadab yang harus dikecam oleh semua orang beradab.
MPH-PGI juga mengungkapkan belarasa dan keprihatinan yang mendalam kepada keluarga yang berduka, dan kepada segenap pelayan serta jemaat Gereja Bala Keselamatan di Desa Lemban Tongoa atas peristiawa yang terjadi pada Jumat (27/11/2020).
Terkait dengan peristiwa ini, kami menyerukan beberapa hal sebagai berikut;
Mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk sesegera mungkin mengusut tuntas kasus ini, menangkap dan menindak tegas para pelaku pembantaian biadab ini. Selain itu, perlu dikordinasikan tindakan cepat untuk memulihkan trauma keluarga korban dan masyarakat sekitar, serta memberikan jaminan keamanan dan ketentraman bagi masyarakat agar tidak ada lagi ancaman teror.
Mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, memelihara kerukunan dan persaudaraan, sambil sepenuhnya mendukung upaya pemerintah untuk menangani kasus ini.
Mendorong peran tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersikap proaktif dalam penanggulangan gerakan ekstremisme yang melegalkan cara-cara terror yang sungguh menodai nilai-nilai luhur agama maupun kebangsaan.
Mengajak gereja-gereja dan umat beragama lainnya untuk tekun berdoa agar tragedi kemanusiaan di Sulawesi Tengah segera terselesaikan, dan keluarga para korban serta masyarakat lainnya diberi kekuatan dan perlindungan.
Mengajak setiap keluarga Kristen untuk menyalakan satu lilin Adven di awal rangkaian Minggu Adven yang menandakan bahwa harapan tak akan pernah pudar di tengah prahara, serta menaikan doa syafaat bagi para korban serta keluarga korban pembantaian di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Kami terus mendoakan dan mendukung semua langkah dan upaya pemerintah untuk memelihara keamanan dan ketentraman masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bebas dari aksi teror dan estremisme.
Demikian pernyataan pers kami sampaikan untuk menjadi perhatian pihak terkait dalam penyelesaian masalah pembantaian warga dan pembakaran Rumah ibadah di Desa Lemban Tongoa, Sulteng.
International Christian Concern (ICC) juga mengomentasi pembakaran ini rumah ibadah dan penyerangan ini.
Gina Goh, Manajer Regional ICC untuk Asia Tenggara mengatakan, “ICC berduka atas kematian saudara-saudari Indonesia yang dibunuh secara brutal oleh tersangka teroris. Kami mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawabannya dan mengadili dia. Tindakan yang tidak masuk akal seperti itu tidak dapat ditoleransi di negara yang membanggakan 'Pancasila,' ideologi negara yang mempromosikan kerukunan dan toleransi beragama. ”
Sebelumnya dua terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora; Bojes dan Aziz tewas dalam kontak senjata dengan Satgas Tinombala.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, kontak tembak itu terjadi di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Ya benar, setelah dilakukan tindakan tegas terukur oleh tim Satgas, menyebabkan dua anggota kelompok Ali Kalora meninggal dunia," kata Abdul Rakhman Baso kepada wartawan di SPN Labuan Panimba, Selasa (17/11/2020).
Puluhan barang bukti diamankan dari lokasi kejadian.

Beberapa di antaranya, senjata revolver, bom molotov, amunisi, GPS dan beberapa peralatan lainnya.
Saat ini dua DPO teroris sementara proses evakuasi ke RS Bahayangkara Polda Sulteng.
"Jumlah DPO yang tersisa saat ini ada 11 orang lagi. Harapan kita kalau bisa yang lain itu segera menyerahkan diri dengan baik-baik. Kita akan melakukan proses hukum," kata Rakhman.
Sebelumnya di media sosial beredar informasi penangkapan dua teroris Poso.
Identitas kedua terduga teroris adalah:
1. WAHID@AAN@BOJES
2. AZIZ ARIFIN@AZIZ
Ijin melaporkan hasil giat penangkapan oleh Unit Gabungan Polri pada tanggal 17 November 2020 sekitar pukul 05.30 WITa di desa Bolano Barat Kec. Bolano Kab. Parigi Mountong, terhadap anggota Pok MIT ( Mujahidin Indonesia Timur ) atas nama :
1. WAHID@AAN@BOJES
2. AZIZ ARIFIN@AZIZ

kedua tersangka ketika dilakukan penangkapan melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur yang meyebabkan kedua anggota MIT meninggal dunia.
Adapun Barang bukti yang diamankan
- 1 PUCUK SENJATA REVOLVER
- BOM LONTONG 2 BUAH
- AMUNISI 5.56 20 BUTIR
- REVOLVER 1 PUCUK
- AMUNISI REV 4 BUTIR
- GPS 1 BUAH
- KOMPAS 1 BUAH
- SENTER KEPALA 2 BUAH
- KOREK 6 BUAH
- KUNCI MOTOR
- UANG TUNAI 306.000
- AUTAN 1 RENTENG
- BATTERAI 9 BUAH
- KOPI 3
- SEPATU KONOBOL 2 BUAH
- TAS SLEMPANG 2 BUAH
- TAS GENDONG 2 BUAH
- TERPAL 1 BUAH
- SISIR DARI JARUM 1 BUAH
- CERMIN 1 BUAH
- SIKAT GIGI 2 BUAH
- BEBERAPA HELAI PAKAIAN
Demikian Dilaporkan
(dikompilasi dari pelbagai sumber)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Satu Keluarga di Sigi Dibunuh MIT Poso, Polri-TNI Kini Buru Kelompok Ali Kalora