Kota Medan Dikepung Banjir

Terjebak Banjir, Bayi Dimasukkan ke Dalam Ember, Sang Ibu Diselamatkan Lewat Loteng

bayi-bayi dan ibu menyusui terpaksa mengungsi di teras Kantor Gedung Bhayangkari Jalan Letjen Suprapto.

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA
Imut, bayi usia 6 bulan yang merupakan korban terdampak banjir, tidur beralaskan karton di teras Kantor Gedung Bhayangkari, Jalan Letjen Suprapto, Medan, Jumat (4/12/2020). 

Loni dan keluarganya akhirnya berhasil diselamatkan Tim Sar lewat loteng rumahnya.

Sedangkan Imut diselamatkan Tim Sar dengan menggunakan ember.

"Dia diselamatkan pakai ember," terang Loni.

Menurut Loni, saat ini yang menjadi kebutuhan mereka adalah makanan dan tenda untuk mengungsi.

Soalnya, tidur di teras Gedung Kantor Bayangkari seperti subuh tadi bayi-bayi digigit nyamuk.

"Tenda pengungsian belum ada berdiri, termasuk dapur umum, kalau dapur umum ada kami bisa memasak bersama-sama," tutur Loni.

Banjir di Jalan Multatuli, Lorong V, Kecamatan Medan Polonia yang merendam ratusan rumah warga, Jumat (4/11/2020).
Banjir di Jalan Multatuli, Lorong V, Kecamatan Medan Polonia yang merendam ratusan rumah warga, Jumat (4/11/2020). (Rechtin / Tribun Medan)

Dirikan Dapur Umum

Sementara itu, ratusan rumah warga di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Polonia terendam banjir akibat luapan Sungai Deli, Jumat (4/11/2020) dini hari.

Berdasarkan keterangan warga, luapan air mulai sejak pukul 02.00 WIB dini hari. Air yang cepat menjulang membuat warga tak sempat menyelamatkan barang berharga.

Hingga siang hari, banjir tak kunjung surut, warga lingkungan XII Kelurahan Sei Mati mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi korban banjir.

Seorang warga, Desi mengatakan dapur umum didirikan untuk menyuplai makan siang untuk warga terdampak banjir.

"Dari bantuan warga ini kita masak sama-sama, karena belum tahu kapan surutnya banjir ini," ujarnya, Jumat.

Amatan tribun-medan.com di lokasi, ratusan warga tampak bercengkrama menunggu banjir surut.

Siti mengatakan akibat banjir banyak warga yang tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Beberapa warga juga belum bisa beristirahat sejak tadi malam.

"Ya kami pun belum ada tidur sejak malam tadi malam, sibuk mengungsi dan mindahkan barang. Untuk makan, inilah kami bergotong royong memasak," ucapnya.

Ia berharap banjir segera surut dan warga yang terdampak bisa beraktivitas seperti biasa.

"Semua wilayah banjir, kampung lalang katanya lebih parah. Ya gimana ya, namanya bencana. Harapannya banjir ini segera surut. Bagi yang mau membantu kami persilakan, itu ada posko di beberapa titik di tepi jalan raya," pungkasnya.

(Jun-tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved