Usia Tak Jadi Halangan Bagi Ida Pertahankan Usaha Lewat Teknologi Inklusif Grab
Pemilik Rumah Makan Ida Akiau, Ida Akiau yang telah berusia 50 tahun mengatakan, di awal pandemi daya beli konsumennya menurun hingga 30 persen.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Di masa pandemi Covid-19 ini, tak sedikit usaha yang mengalami krisis.
Untuk tetap eksis dan bertahan, pelaku bisnis khusus Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi.
Pemilik Rumah Makan Ida Akiau, Ida Akiau yang telah berusia 50 tahun mengatakan, di awal pandemi daya beli konsumennya menurun hingga 30 persen.
Apalagi saat itu menurut aturan, para konsumen tidak boleh makan di restoran dan hanya diperbolehkan untuk makan di rumah saja akibat dari pandemi.
"Untung saya sudah menjadi mitra merchant Grab sebelum pandemi ini, jadi usaha saya tergantung dari jasa online ini," ujar Ida dalam BBM (Bincang Bisnis UMKM) dengan tema 3G: Rahasia Bikin Lansia Aja Bisa #TerusUsaha (Kelen Juga Bisa) yang disiarkan melalui media sosial Tribun-Medan.com, Kamis (3/12/2020).
Diakui Ida, usaha rumah makan ini dirintis lebih dulu oleh Ibunya sejak tahun 1973. Kemudian pada tahun 2010, ia meneruskan usaha kuliner ini sebab sang ibu sudah memasuki masa pensiun.
"Semenjak saya yang jualan baru dikasih nama Rumah Makan Ida Akiau, karena saya mengelola usaha ini. Resep yang saya gunakan masih memakai resep ibu saya," ucapnya.
Menurut Ida, dalam menjalankan bisnis kuliner ini pihaknya selalu menjaga kualitas dan tetap mematok harga makanan dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp 12 ribu hingga Rp 40 ribu.
"Sejak saya menjalankan usaha ini banyak pelanggan menyarankan saya untuk ikut zaman agar saya memanfaatkan teknologi dengan memakai jasa online. Para konsumen bisa menemukan makanan tanpa keluar rumah, atau kantornya dengan memesan secara online," kata Ida.
Baca juga: Info Rencana Penggabungan Gojek dan Grab, Begini Respon Pihak Gojek
Usaha kulinernya ini sudah didaftarkan menjadi mitra merchant GrabFood pada Bulan Juli 2019.
Awalnya Ida berpikir melakukan digitalisasi akan sulit, mengingat usianya yang tergolong tak muda lagi. Namun, teknologi Grab sangat mudah digunakan dan tim Grab juga bersedia datang dan mengajari serta membantunya cara menerima pesanan konsumen melalui aplikasi.
"Tim Grab sangat membantu kita dan mau mengajari kita caranya. Ada juga GrabMerchant Center kalau mau datang ke sana langsung buat tanya-tanya. Jika kita mau belajar dan berusaha, kita pasti bisa karena sebenarnya aplikasi ini mudah dan bisa dipahami kalau kita mau belajar. Dengan adanya permintaan konsumen via online, jadi kita bisa menggantungkan pendapatan kita ini di jasa online," katanya.
Hal menarik lainnya, Ida juga semakin berinovasi dengan menyajikan menu vegetarian.
Diakuinya, makanan vegetarian ini masih sulit didapatkan konsumen, jadi jumlah pelanggannya makin bertambah dengan adanya menu vegetarian ini.
"Usia bukan penghalang bagi kita tetap harus belajar, memanfaatkan teknologi. Usia boleh tua tapi pikiran enggak boleh tua, harus maju," ujar Ida.
