Ibu Pembunuh 3 Anak Balitanya di Nias Tewas, 3 Kali Masuk RS dan Tak Mau Makan-minum
Ibu kandung yang membunuh ketiga anak kandungnya di Marlina Tafona'o (MT) tewas di RSUD Gunungsitoli
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ibu kandung yang membunuh ketiga anak kandungnya di Marlina Tafona'o (MT) tewas di RSUD Gunungsitoli Karena Sakit, Minggu (13/12/2020).
Kabag Humas Polres Nias Iptu Yasden menyebutkan Hulu menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada Kamis, 10 Desember 2020, sekira pkl 00.30 WIB setelah diamankan Oleh Penyidik Sat Reskrim Polres Nias dari TKP di Dusun II Desa Banua Sibohou Kecamatan Namohalu Esiwa, Nias Utara.
"Tersangka dibawa di RSUD Gunungsitoli untuk dirawat atas luka pada bagian leher yang dilakukannya sendiri niat bunuh diri. Setelah mendapatkan Perawatan Medis kemudian dibawa ke Unit PPA Sat Reskrim Polres Nias guna dimintai keterangan," ungkapnya kepada Tribunmedan.id, Senin (14/12/2020).
Lalu pada Jumat, 11 Desember 2020, sekitar pukul 21.00 WIB, Tersangka Marlina dibawa ke RSU Bethesda Gunungsitoli karena mengeluh rasa sakit di perut.
Kemudian pada, 12 Desember 2020, sekitar pukul 16.00 WIB, Tersangka (MT) kembali dibawa untuk berobat di RSUD Gunungsitoli karena mengalami muntah dan mengeluh rasa sakit di perut.
"Pada hari Minggu tanggal 13 Desember 2020, sekira pkl 00.30 Wib, tersangka MT dibawa kembali ke RSUD Gunungsitoli karena mengeluh sakit di perut dan muntah-muntah dan disarankan oleh Dokter jaga untuk opname, kemudian Tersangka (MT) menjalani perawatan dan Opname di RSUD Gunungsitoli," tutur Yasden.
Yasden menerangkan pada hari Minggu tanggal 13 Desember 2020, sekitar pukul 06.10 Wib, Tersangka MT dinyatakan oleh dokter umum piket RSUD Gunungsitoli telah meninggal dunia di RSUD Gunungsitoli.
Tersangka MT ditahan di RTP Polres Nias sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor : LP / 386 / XII / 2020 / NS, tgl 10 Desember 2020, an. Pelapor Nofedi Lahagu Alias Ama Fina dalam perkara dugaan Tindak Pidana " Dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain atau penganiayaan terhadap anak dibawah umur.
Yasden menyebutkan tersangka ada niat bunuh diri sesaat setelah peristiwa pembunuhan yang dilakukannya terhadap 3 tiga Korban yang merupakan anak kandungnya sendiri dengan cara menyayat lehernya sendiri dengan menggunakan parang.
"Namun niatnya tersebut tidak jadi karena diselamatkan oleh suaminya Nofedi Lahagu alias Ama Fina dan hanya mengalami luka pada bagian leher depan," ungkapnya.
Tersangka tidak mau makan, setiap dikasih makan maupun minum Tersangka MT mengalami muntah-muntah.
(vic/tribunmedan.com)