AKP Dedi Kurniawan Dicopot
Wakapolsek Helvetia Dicopot, Kapolsek Kompol Pardamean: Didisiplinkan Dulu ke Polrestabes
Kapolsek Medan Helvetia Kompol Pardamean Hutahaean menanggapi pencopotan Wakapolsek AKP Dedi Kurniawan dalam rangka pemeriksaan.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Ia pun berharap Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin memberi atensi atas kasus ini.
"Kapolda harus bertanggung jawab karena kasus pemerasan ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Irjen Pol Martuani Sormin tak memberikan komentar panjang terkait masalah ini.
"Sudah diperiksa Propam," ucapnya singkat kepada awak media.
Pada kesempatan yang sama, Jefri menjelaskan kronologi kejadian dugaan pemerasan tersebut.
Jefri mengatakan, awalnya ia sedang makan di tempat kuliner Mega Park, Jalan Kapten Muslim, pada 11 September 2029 lalu.
Saat itu, ia dihampiri oleh beberapa personel Polsek Helvetia.
Dia awalnya dituduh membawa narkotika jenis sabu.
Di lokasi Mega Park, ia diperiksa oleh aparat kepolisian.
Setelah tidak terbukti membawa narkoba, kemudian oknum polisi tersebut meminta Jefri Suprayudi menunjukkan surat mobilnya bermerek Pajero Sport.
"Saya tunjukkan suratnya, dan mereka tidak terima dan langsung bawa saya ke polsek," jelasnya.
Saat berada di Polsek Helvetia, petugas kembali melakukan pemeriksaan dengan meminta melepaskan seluruh pakaian.
Tak terbukti pengguna dan pengedar narkoba, Jefri mengatakan oknum polisi itu mencari kesalahan lain agar ia bisa ditetapkan sebagai tersangka.
Ia pun dituduhkan pemalsuan dokumen kendaraan bermotor Pajero Sport miliknya.
Setelah berstatus tersangka, Jefri heran melihat sikap aparat Polsek Helvetia yang malah meminta dia menyerahkan uang Rp 400 juta.