Breaking News

Pemalak Merajalela di Perlintasan Kereta Api, Pelaku Diduga Kelompok Bajing Loncat

Masyarakat sekitar Jalan Rumah Potong Hewan, Kecamatan Medan Deli, resah karena aksi sekelompok pemuda yang kerap memalak pengendara yang melintas.

Tribun Medan/Kartika Sari
PEMALAK-Pengendara melintas di Jalan Rumah Potong Hewan, Lingkungan V Mabar, Kecamatan Medan Deli, Senin (28/12/2020). Sekelompok pemalak yang dulunya diduga beraksi sebagai bajing loncat mulai bermunculan di perlintasan kereta api di jalan ini. 

TRIBUN-MEDAN.com-Masyarakat sekitar Jalan Rumah Potong Hewan, Kecamatan Medan Deli, resah karena aksi sekelompok pemuda yang kerap memalak pengendara yang melintas.

Para pemalak muncul setelah pos anti bajing loncat tidak aktif lagi di daerah itu.

Warga setempat, Sarah, mengatakan, pos anti bajing loncat di dekat perlintasan kereta api yang sebelumnya dijaga para kepala lingkungan (kepling) di Kecamatan Medan Deli sudah tidak aktif sejak dua pekan lalu.

Sejak itu, katanya, sekelompok pemuda yang diduga bajing loncat merajalela dengan meminta uang secara paksa kepada para supir-supir truk.

"Memang belum ada kasus barang truk hilang sejak posko berhenti. Tapi mereka sudah berani memalak sopir truk. Minta uang," ungkapnya.

Amatan Tribun Medan, Senin (28/12/2020) siang, ada tiga orang pemuda di pinggir rel yang diduga pemalak yang sedang memantau lalu lalang kendaraan.

"Mereka itulah yang nongkrongin rel pas posko enggak ada lagi. Sebelumnya mana berani. Tapi rata-rata bukan orang lingkungan V. Ada yang dari lingkungan sebelah," ujarnya.

Sarah mengatakan, meskipun senang dengan adanya pos anti bajing loncat, namun sejak awal ia pesimis pos itu bertahan lama.

"Mungkin para kepling enggak tahan ya setiap hari kena abu, dan panas," tuturnya.

Sarah turut memprediksi bahwa bajing loncat akan memulai beraksi kembali jika dalam tempo waktu satu bulan aparat keamanan tidak bertindak.

"Kalau dari kejadian yang lalu, mereka ini bakal mulai ngebajing lagi beberapa Minggu ini. Kalau sekarang belum berani, tapi pasti ini bulan Januari mulai lagi. Jasihan juga sopir-sopir ini harus hilang barangnya. Kalau sopir yang sudah sering lewat ngerti. Dia pakai penjaga di belakang mobilnya. Tapi kalau sopir baru, sering kecolongan," ujarnya.

Bajing loncat tidak hanya beroperasi di perlintasan rel di Jalan Rumah Potong Hewan, namun juga di rel Jalan Kayu Putih.

Warga sekitar, Tina, mengaku sering melihat bajing loncat beraksi.

"Mereka ini enggak cuma mengganggu truk, tapi juga yang naik motor. Sering mengambil ponsel pengendara,. Makanya kalau udah mau lewat rel banyak warga sini yang ingatkan hati-hati. Ngeri betul kita kalau melintas apalagi malam. Pas masih terang saja berani," pungkasnya. 

Koordinasi dengan Polsek

Camat Medan Deli Fery Suheri membenarkan bahwa posko saat ini dinonaktifkan hingga akhir tahun.

"Mungkin awal tahun 2021 akan kami buat lagi. Kami baru nonaktifkan karena ada beberapa peraturan baru dan kami kekurangan personel," ujarnya.

Walau sudah dinonaktifkan, Fery mengatakan tetap melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan patroli.

"Kami tetap berkoordinasi dengan Polsek untuk patroli di sekeliling rel kereta api. Polsek dan Koramil juga turut membantu posko ini. Kepling tetap rutin patroli. Walaupun tidak ada jadwal khusus tapi itu sudah jadwal pantauan," katanya.

Tambahnya, Fery juga mengingatkan pengendara untuk selalu berhati-hati saat melintasi wilayah rawan bajing loncat dan tidak ragu akan menindaklanjuti jika ada aksi bajing loncat yang tertangkap.

"Lebih berhati-hati lah. Mudah-mudahan tidak ada masalah karena selama ini tetap kita awasi. Kalaupun tiba-tiba mereka melakukan kegiatan seperti itu lagi, segera kita lakukan tindakan ke Polsek," pungkasnya. (cr13)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved