KISAH Orangtua Mendonasikan Organ Tubuh Bayinya yang Divonis Mati Otak, Selamatkan Lima Nyawa Lain

KISAH Orangtua Mendonasikan Organ Tubuh Bayinya yang Divonis Mati Otak, Selamatkan Lima Nyawa Lain

Editor: Tariden Turnip
THE PRINT
KISAH Orangtua Mendonasikan Organ Tubuh Bayinya yang Divonis Mati Otak, Selamatkan Lima Nyawa Lain. Dhanishtha bayi 20 bulan bersama kedua orangtuanya. 

Dr DS Rana, Dirut Rumah Sakit Sir Ganga Ram, mengatakan keputusan keluarga itu mulia dan terpuji, dan dapat memotivasi orang lain untuk menyumbangkan organ serupa.

“Dengan 0,26 per juta, India memiliki tingkat sumbangan organ terendah. Rata-rata, 500.000 orang India meninggal setiap tahun karena kekurangan organ, ” katanya dalam sebuah pernyataan, Kamis.

'Tidak ingin ibu lain dalam situasi saya'

Untuk donasi organ, kesesuaian medis diputuskan pada saat kematian seseorang.

Organ sehat ditransplantasikan sesegera mungkin.

Setiap organ memiliki waktu kritis berbeda sebelum.

Bagi orang tua Dhanishtha, keputusan itu bukanlah keputusan yang mudah.

Ashish mengatakan kematiannya telah menyebabkan banyak trauma mental bagi keluarganya.

"Itu adalah keputusan yang sulit, tapi rasanya benar."

Babita, seorang guru sekolah dasar, mengatakan awalnya takut memikirkan mayat, tetapi akhirnya mengatasi ketakutannya.

“Ketika saya diberi tahu bahwa bedah mayat akan dilakukan pada putri saya, itu membuat tubuh saya menggigil.

Pikiran membayangkan luka di tubuh putri saya membuat saya tidak nyaman dan mual.

Saya memohon kepada para dokter untuk tidak melakukan bedah mayat, ” katanya.

“Meskipun dia jatuh dari lantai pertama, dia tidak mengalami luka luar.

Saya ingin membuatnya memakai gaun favoritnya pada upacara terakhir, ” tambah Babita.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved