KISAH Orangtua Mendonasikan Organ Tubuh Bayinya yang Divonis Mati Otak, Selamatkan Lima Nyawa Lain

KISAH Orangtua Mendonasikan Organ Tubuh Bayinya yang Divonis Mati Otak, Selamatkan Lima Nyawa Lain

Editor: Tariden Turnip
THE PRINT
KISAH Orangtua Mendonasikan Organ Tubuh Bayinya yang Divonis Mati Otak, Selamatkan Lima Nyawa Lain. Dhanishtha bayi 20 bulan bersama kedua orangtuanya. 

Namun kemudian dia melihat orang tua lain di rumah sakit dan tidak dapat berhenti memikirkan bagaimana Dhanishtha dapat menyelamatkan mereka dari trauma.

“Saya melihat seorang ibu, jantungnya yang berusia lima tahun telah gagal.

Dia kesakitan dan menangis.

Saya melihat diri saya di sepatunya.

Saat itulah saya menyadari bahwa meskipun saya kesakitan, saya tidak ingin ibu lain berada dalam situasi seperti saya. "

Sekarang, meski Dhanishtha tidak hadir secara fisik, Babita merasakan putrinya hidup melalui orang-orang yang menerima organnya.

'Konseling membantu kami melihat manfaat'

Dhanishtha merupakan kasus pertama pendonor organ dalam keluarganya.

Ashish mengakui bagi masyarakat India mendonasikan organ tubuh dianggap.

Dalam agama Hindu ada konsep reinkarnasi,  seseorang akan dilahirkan kembali ke dunia.

Sehingga jika orang yang sudah meninggal mendonasikan organnya diyakini reinkarnasinya bisa menjadi orang catat.

“Tapi melalui konseling yang tepat, kami bisa memahami pentingnya dan manfaatnya.

Kami memastikan ada transparansi penuh dalam prosesnya. ”

Kakek Dhanishtha, Mathura Prasad Gupta, mengatakan awalnya selalu menentang donasi organ karena kepercayaan takhayul, tetapi keputusan dan keberanian menantu laki-lakinya yang berubah pikiran.

“Saya dulu percaya bahwa jika seseorang menyumbangkan organ tertentu, pada siklus kelahiran berikutnya, mereka akan kehilangan organ itu atau dilahirkan dengan disfungsionalitas.

Tapi setelah konseling dan melihat keyakinan anak-anak saya, saya harus minggir, ” ujarnya.

“Kerabat kami juga banyak yang mengajukan pertanyaan dan menyatakan keraguannya.

Beberapa juga mengatakan kami melakukan ini demi uang, cara orang menjual ginjal untuk mendapatkan uang.

Tapi kami tidak mendengar pendapat siapa pun, " katanya. (the print)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved