Saling Bertatap Mata, Dua Pria Berkelahi hingga Elinudi Halawa Akhirnya Tewas
Pelaku Sozanolo Halawa menatap korban Elinudi Halawa sehingga membuat korban emosi dan membacok pelaku.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Saling bertatap-tatapan mata di jalan, Sozanolo Halawa (23) membela diri dan akhirnya membunuh Elinudi Halawa (50) dengan dibacok menggunakan parang. Peristiwa ini terjadi di Dusun II Desa Simanaere Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias.
Pelaku Sozanolo merupakan warga Desa Simanaere Botomuzoi Kecamatan Botomuzoi, Nias sedangkan korban warga Dusun I Desa Simanaere Botomuzoi Kecamatan Botomuzoi, Nias.
Paur Subbag Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu menerangkan, untuk sementara motif kejadian pembunuhan karena pelaku Sozanolo Halawa menatap korban Elinudi Halawa sehingga membuat korban emosi dan membacok pelaku.
Yadsen menuturkan kronologi kejadian terjadi pada tanggal 12 Januari sekitar pukul 15.00 WIB dimana pelaku Sozanolo sedang berada di dekat rumah milik Ama Gayanu Halawa untuk menjual pisang miliknya.
Kemudian sekitar pukul 16.30 WIB pelaku melihat korban Elinudi melintas depannya sambil berjalan kaki dengan membawa sebilah parang bersarung yang berada di pinggang sebelah kiri.
"Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB pelaku berjalan ke arah rumah milik Ama Cindi Halawa. Kemudian pelaku melihat mobil pick-up pelaku dan teman-temannya penjual pisang memberhentikan mobil pick-up tersebut," ungkapnya kepada tribun-medan.com, Sabtu (16/1/2021).
Setelah diberhentikan, Yadsen menyebutkan pelaku melihat korban Elinudi sudah berada di atas mobil pick-up dengan posisi duduk di bangku depan.
Pelaku bersama dengan temannya Siyasa dan Si Dori serta Si Fo’o naik ke atas mobil pick-up hingga di depan rumah.
"Kemudian pelaku turun dari mobil pick-up dan mobil pick-up tersebut melanjutkan perjalanannya. Kemudian mobil pick-up tersebut kembali lagi dimana pelaku masih melakukan kegiatannya menjual pisang miliknya," ungkap Yadsen.
Selanjutnya, korban datang dan menuju rumah milik Ama Gayanu Halawa. Lalu pelaku Sozanolo menatap korban sehingga korban berkata kepada pelaku “kenapa kau natap saya” lalu pelaku menjawab “saya bukan menatapmu, bukan sengajaku”.
Korban kembali berkata “apa maksudmu menatapku" dan pelaku menjawab “saya tidak bermaksud apa-apa".
"Lalu korban menarik sebilah parang yang berada di dalam sarung yang berada di pinggang sebelah kirinya, menganyun-ayunkan parang tersebut ke arah pelaku yang dalam keadaan jongkok menjagai pisang jualannya," tutur Yadsen.
Kemudian korban loncat sambil mengayunkan parang miliknya dan mengenai pipi pelaku sebelah kanan dan mengeluarkan darah. Lalu korban kembali mengayunkan sebilah parang miliknya kepada adik-adik kandung pelaku yang berada dekat pelaku.
"Kemudian pelaku mengambil sebuah batu dan melemparkannya ke arah korban namun tidak mengenai korban dan kemudian korban mengejar adik-adik kandung pelaku namun tidak bisa dikejarnya," jelasnya.
Lalu korban mengejar pelaku dan mengayunkan sebilah parang ke arah pelaku dimana posisi pelaku menghindar dan lari. Namun parang yang diayunkan oleh korban sempat mengenai tubuh di bagian bawah ketiak pelaku sebelah kiri.