Pembunuhan Sadis
Pembunuhan Sadis Petani Wanita di Nias Selatan tak Terungkap, Pelaku Masih Berkeliaran
Kasus pembunuhan petani waniya di Kabupaten Nias Selatan sampai saat ini belum mampu diungkap Polres Nias Selatan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Polisi belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap petani wanita berinisial SL.
Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Freddy Siagian mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum berhasil mengidentifikasi terduga pelaku yang tega menghabisi nyawa korban.
"Belum, masih di lapangan kami semua. Sampai sekarang belum ada teridentifikasi pelaku nya," kata Freddy kepada Tribun-medan.com, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: MENCEKAM, 10 Orang Tewas di Wamena, Kerusuhan Terjadi Karena Ada Kabar yang Belum Pasti
Dikatakannya, sejauh ini pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan petunjuk agar bisa mengungkap misteri kematian dari wanita berusia 60 tahun itu.
"Itu masih kami upayakan, sekitar 16 orang saksi sudah diperiksa. Hari ini ada lagi yang di pemeriksa," sebutnya.
Lebih lanjut, Freddy menuturkan bahwa pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi dari pada jenazah.
"Untuk hasil autopsi nya belum keluar, kita juga masih menunggu," ungkapnya.
Baca juga: Tahanan Tewas Tergantung, Propam Periksa Pejabat Hingga Penyidik Polsek Batangkuis
Diketahui, aksi barbar dan brutal dialami petani wanita di Kabupaten Nias Selatan.
Seorang petani wanita berinisial SL (60) dipenggal kepalanya saat berada di ladang, di Desa Mondrowe, Kecamatan Siduaori, Kabupaten Nias Selatan.
Kronologis penemuan mayat
Menurut Kapolres Nias Selatan, AKBP Reinhard H Nainggolan, jenazah petani wanita itu ditemukan pada Sabtu (18/2/2023) sekira pukul 20.00 WIB.
Saat itu, ada warga yang melihat sesosok tubuh tergeletak di perladangan.
Ketika dicek, ternyata jasad itu tidak punya kepala.
Sontak, penemuan ini menggemparkan warga sekitar.
Baca juga: Dua Tahanan Kabur Akhirnya Ditangkap Tim Gabungan Polda dan Polres Simalungun, 3 Sisanya Diburu
"Saat ditemukan keadaannya telentang," kata Reinhard, Minggu (19/2/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.