BREAKING NEWS, Pekerja Hotel dan Restoran Target Vaksinasi Berikutnya, PHRI Diminta Siapkan Data

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) diminta untuk mendata anggotanya agar dimasukkan dalam daftar prioritas vaksinasi tahap kedua.

Vaksinasi terhadap pekerja hotel dan restoran ini diharapkan akan menggairahkan sektor pariwisata.

"PHRI sudah diminta oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Ditjen P2P Kemenkes) untuk mendata nama berdasarkan NIK, alamat, dan nomor telepon seluruh pengurus perusahaan dan pekerja hotel dan restoran. Saat ini kami sedang proses untuk mengumpulkan data itu," kata Ketua Umum BPP PHRI, Hariyadi Sukamdani, usai mengukuhkan jajaran pengurus PHRI BPD Sumatra Utara (Sumut) periode 2020-2025, Sabtu (30/1/2021) malam.

Persyaratan yang diperlukan adalah yang bersangkutan harus tercatat di hotel dan restoran yang menjadi anggota PHRI yang dibuktikan dengan memiliki sertifikat tanda anggota (STA). Data ini paling lambat diserahkan sampai dengan 3 Februari 2021 pukul 13.00 WIB.

"Kita melihat vaksinasi ini akan menggairahkan sektor pariwisata kita. Ini kalau sektor pariwisata mau dibangkitkan, salah satunya adalah pelakunya harus divaksin dulu. Karena mereka yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dan resiko yang dihadapinya juga besar," katanya.

Dikatakannya saat ini hotel dan restoran yang terdaftar di PHRI ada sekitar 1.500 dan menyerap tenaga kerja sebanyak 300.000-an saja. Padahal, jumlah hotel dan restoran berikut pekerjanya di Indonesia sangat banyak.

Oleh sebab itu, Hariyadi berharap pelaku hotel dan restoran di Indonesia dapat segera mendaftar ke PHRI, agar dapat diprioritaskan untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dan mendapatkan banyak manfaat lainnya.

Di Sumut, Ketua PHRI BPD Sumut, periode 2020-2025, Denny S Wardhana mengatakan anggota yang saat ini sudah mempunyai STA ada sekitar 80an hotel dan restoran. Dimana sisanya sudah habis masa berlakunya.

"Makanya kita harapkan agar anggota yang masa berlaku STA nya sudah habis supaya melakukan pendaftaran kembali agar mendapatkan fasilitas vaksinasi ini," katanya. ujarnya.

Hariyadi mengajak seluruh hotel dan restoran di Indonesia dapat bergabung ke dalam organisasi tersebut. PHRI menargetkan dapat memiliki sekitar 5.000 anggota, meningkat dari jumlah saat ini yang masih sekitar 1.500 anggota.

"Saat ini kita memiliki 1.500 anggota. Itu jumlah yang kecil dan dengan jumlah yang kecil itu tidak mungkin kita dapat berbicara di tingkat nasional. Sementara jumlah hotel dan restoran di Indonesia lebih dari 30.000-an. Kita targetkan minimal punya 5.000 anggota," ujarnya.

Ia mengatakan banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh anggota yang bergabung dengan PHRI. Seperti di masa pandemi Covid-19 ini, di mana anggota PHRI mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam bentuk hibah pariwisata, bantuan sosial dan lainnya.

Kemudian PHRI juga sedang bekerjasama dengan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan untuk mendata jumlah pengurus serta pekerja hotel dan restoran yang terdaftar di PHRI, untuk diprioritaskan memperoleh vaksin Covid-19.

"Selain itu kita kerja sama dengan maskapai. Kalau datanya bagus dan besar, ini kan bisa dipaketkan dengan tiket penerbangan. Jadi bikin program bersama misalnya tiket dan harga kamar jadi satu. Ini akan lebih menarik, orang yang tadinya enggak pengin berkunjung ke destinasi wisata jadi berkunjung," katanya.

Hariyadi berharap PHRI BPD Sumut di bawah kepemimpinan Denny S Wardhana dapat mengajak hotel dan restoran yang ada di daerah ini untuk bergabung dengan PHRI.

"Saat ini kita buat program kerja dan kita segera laksanakan. Saya akan merekrut anggota lebih banyak lagi karena itu yang dibutuhkan sesuai dengan arahan BPP PHRI. Nantinya dengan bergabung di PHRI, manfaatnya pasti akan dirasakan oleh anggota sendiri," pungkasnya.

(sep/tribun-medan.com)