Seorang Remaja Warga Merek Ditemukan Tewas Gantung Diri di Perladangan
Ketika ditanya dugaan korban memutuskan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Ramli mengatakan jika pelajar tersebut diduga depresi.
Penulis: Muhammad Nasrul |
TRIBUN-MEDAN.com, MEREK - Warga Desa Situggaling, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, dikagetkan dengan adanya penemuan sesosok jenazah dengan kondisi menggantung.
Diketahui, setelah diperiksa ternyata jenazah laki-laki yang ditemukan tewas secara tragis tersebut ialah Enos Hutauruk, yang merupakan warga desa setempat.
Informasi yang didapat dari Kapolsek Tigapanah AKP Ramli Simanjorang, jenazah remaja berusia 15 tahun itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga sekitar pada Minggu (31/1/2021) kemarin.
Dirinya mengatakan, saksi yang bernama Arwadi Karo Sekali itu menemukan jenazah pelajar tersebut sudah tergantung sekira pukul 18.30 WIB.
"Kemarin kita mendapatkan laporan tentang adanya penemuan kasus gantung diri di Desa Situnggaling, Kecamatan Merek. Informasi yang kita dapat, warga pertama kali menemukan korban sekira pukul 18.30 WIB," ujar Ramli, Senin (1/2/2021).
Ramli menjelaskan, berdasarkan pengakuan dari saksi sebelum menemukan korban saat itu ia sedang bergerak menuju ladangnya di perladangan Hutaraja.
Dirinya mengatakan, ketika saksi tiba di gubuk yang ada di perladangannya alangkah terkejutnya pria berusia 37 tahun itu melihat korban sudah tergantung di gubuk tersebut dengan menggunakan tali plastik.
"Awalnya saksi pergi ke ladang untuk mengecek tanaman kol miliknya. Melihat korban sudah tergantung di gubuk, saksi langsung pergi untuk memberikan kabar kepada saksi lainnya Salmen Munthe," ungkapnya.
Atas temuan ini, para saksi langsung menghubungi pihak Polsek Tigapanah selanjutnya dengan bantuan masyarakat dan personel Polsek Tigapanah korban langsung dievakuasi.
Setelah diturunkan dari gubuk tersebut, personel Polsek dan masyarakat membawa korban ke Puskesmas Merek untuk dilakukan pemeriksaan.
"Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke Puskesmas Merek. Setelah diperiksa oleh petugas medis, di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," ucapnya.
Ketika ditanya dugaan korban memutuskan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Ramli mengatakan jika pelajar tersebut diduga depresi.
Dirinya mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat sebelum korban meninggal sempat dinasehati oleh orangtua korban agar tidak terus bermain.
"Kita duga korban mengalami depresi, dan setelah dinasehati oleh orangtuanya, si korban ini langsung mengambil tindakan bunuh diri," katanya.
Lebih lanjut, perwira dengan lambang tiga balok emas di pundaknya itu mengatakan dadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pihaknya ada mengamankan barang bukti berupa secarik kertas yang bertuliskan DAA.
Selanjutnya, saat ini jenazah korban telah dibawa oleh pihak keluar untuk dilakukan pemakaman dan keluarga telah membuat surat keterangan menerima kematian anaknya tersebut.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(cr4/tribun-medan.com)