Update Covid19 Sumut 12 Februari 2021

Kadinkes Sumut Akui Kelemahan Sistem hingga Dosen USU Non-Medis Wara Sinuhaji Bisa Divaksin Covid-19

Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengakui adanya kelemahan sistem pendaftaran vaksinasi Covid-19.

TRIBUN MEDAN/HO
FOTO di akun Facebook seorang dosen Fakultas Ilmu Budaya USU bernama Wara Sinuhaji yang divaksin pada Pekan Vaksinasi Covid-19, Kamis (12/2/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengakui adanya kelemahan sistem pendaftaran vaksinasi Covid-19.

Peristiwa ini terjadi saat pelaksanaan pekan vaksinasi Covid-19 di Pendopo Universitas Sumatera Utara (USU).

Para dosen USU turut divaksin, termasuk Wara Sinuhaji, dosen Fakultas Ilmu Bahasa (FIB).

"Bahwa sistem itu tidak kuat untuk menyaring, faktanya memang begitu. Ya saya harap positifnya yang diambil bahwa antusias masyarakat untuk menutupi hoaks," kata Kadis Kesehatan Provinsi Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan kepada tribunmedan.id, Jumat (12/2/2021).

Ia menyebutkan bahwa apabila ada pihak non-medis yang divaksin maka hal itu dilakukan pada publik figur.

Alwi menambahkan, bahwa Dosen Wara Sinuhaji dapat divaksin karena proses penyaringan yang tidak terlalu ketat.

"Kalau non medis yang divaksin itu biasanya karena untuk pencanangan, termasuk pekan vaksinasi ini juga pencanangan di Provinsi. Banyak yang bukan medis, seperti pak Gubernur, Pangdam, Kasdam, Ketua Pengadilan Tinggi, Ketua DPRD, itukan non-medis tapi dalam rangka pencanangan itu mungkin enggak terlalu ketat.

Makanya Wara itu bisa dapat karena memang ini pencanganan, makanya Rektor juga dapat, dia kan non-medis. Kan rektor sebagai publik figur yang bisa mempengaruhi beberapa kelompok, itu sedikit agak longgar," bebernya.

Ia juga mencontohkan seorang ibu di Medan yang juga bukan non-medis namun karena aktif di media sosial Facebook, bisa mendapatkan vaksin.

"Itu ada ibu Sarinah Hasibuan, itu anaknya dokter, jadi dibawa anaknya, bukan influencer tapi dia ini rajin ber-Facebook, jadi ini untuk menangkal hoaks ini," beber Alwi.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa selanjutnya untuk tahap kedua vaksinasi akan dilakukan pada pekerja publik yang akan berlangsung pada Maret 2021 mendatang.

"Untuk masyarakat kedua pekerja publik itu termasuk pelaku pasar, pedagang-pedagang, TNI, Polri, ASN, perbankan, perhotelan, termasuk wartawan yang banyak bertemu dengan masyarakat. Jadi ini yang kedua dijadwalkan di minggu ketiga tapi sepertinya ada kemundurun. Jadi direncakan akan dibuat di awal Maret nampaknya," bebernya.

Pekan vaksinasi yang dilaksanakan pada Rabu (10/2/2021) lalu notabene dicanangkan untuk menjangkau para tenaga medis yang belum menerima vaksin. Di mana total orang yang divaksin berjumlah 2.175 orang.

Namun, ternyata hal ini juga dimanfaatkan oleh seorang dosen di USU dengan latar belakang non-medis, yaitu dosen di Fakultas Ilmu Bahasa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved