Merengek Minta Ikut Beli BBM, Dua Anak Jusmin Tamba Tewas dalam Mobilnya yang Terbakar di SPBU
Merengek Minta Ikut Beli BBM, Dua Anak Jusmin Tamba Tewas dalam Mobilnya yang Terbakar di SPBU
TRIBUN-MEDAN.COM - Merengek Minta Ikut Beli BBM, Dua Anak Jusmin Tamba Tewas dalam Mobilnya yang Terbakar di SPBU
Jusmin Tamba kehilangan kedua anaknya, Sarito Tamba (5) dan Halasan Tamba (3) dalam kebakaran minibus Carry miliknya saat antre di SPBU Merapi Subur, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Sabtu (13/2/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat kebakaran terjadi, Jusmin Tamba sempat menyelamatkan Halasan Tamba dari amukan api.
Namun Sarito Tamba, tidak tertolong hingga meninggal di lokasi kejadian.
Setelah beberapa jam mendapat perawatan intensif di IGD RSUD Embung Fatimah, Sabtu malam, Halasan Tamba juga menghembuskan nafas terakhir.
Menurut seorang petugas IGD, Halasan Tamba meninggal dunia sekitar pukul 23.30 malam.
Jenazah korban langsung dipulangkan ke rumah duka Bida Ayu, menggunakan mobil ambulance RSUD Embung Fatimah.
Jusmin Tamba juga mendapat perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah.

Menurut Tiurma, salah satu penjaga di ruang Flamboyan, tempat korban di tempatkan, saat ini korban sudah berada di ruang operasi dan sedang menjalankan operasi.
Minggu siang Jusmin Tamba dan istrinya Boru Panggabean melepas kedua anaknya Sarito Tamba dan Halasan Tamba ke peristirahatan terakhir di TPU Kristen Seitemiang.
Tidak ada satupun dari para pelayat, baik keluarga, kerabat dan tetangga yang datang ke rumah duka, yang tidak meneteskan air mata. Mereka sungguh kehilangan dua anak yang masih lucu-lucu.
Saat jenazah kedua korban, diangkat oleh Pemuda Batak Bersatu, ke dalam ambulans , suara tangisan warga mulai terdengar.
Bahkan tidak sedikit warga yang ikut mengantarkan kedua korban ke tempat peristirahatan kedua jenazah.
Istri Jusmin Tamba yang mengenakan ikat kepala dari kain putih, acapkali mengelap air matanya yang menetes.
Landon Nadeak, warga Bida Ayu, yang masih keluarga korban terlihat sangat terpukul dengan kejadian tersebut.
"Hanya Tuhan yang mampu, menolong keluarga, kalau saya yang mengalaminya rasanya tidak sanggup," katanya sambil menghapus airmatanya.

Sambil menahan air mata yang terus mengalir dari wajahnya, Landon ikut mengantar kedua jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Seorang kerabat keluarganya, Anda Sinaga, menceritakan Jusmin Tamba membawa kedua anaknya lantaran merengek meminta ikut.
"Sebenarnya abang itu (Jusmin) tak ingin mengajak anaknya untuk ikut membeli minyak di SPBU.
Tapi karena si anak menangis, istrinya menyuruh untuk membawa kedua adik kakak ini," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan satu unit mobil angkutan umum minibus Carry bernopol BP 1622 CU terbakar di SPBU Merapi Subur Tembesi, Sagulung, Batam, Sabtu (13/2/2021) sore.
Dalam insiden kebakaran ini, seorang anak tewas.
Sedikitnya ada lima mobil pemadam kebakaran diterjunkan di lokasi.
Tim gabungan TNI/Polri bersama Damkar Pemko dibantu Damkar BP Batam juga sudah berada di lokasi.
Tim evakuasi dipimpin langsung Kapolresta Barelang bersama Dandim 0315/Batam.
Diduga Carry terbakar akibat korslet saat antri menunggu giliran mengisi BBM.
Menurut saksi mata di TKP, pemilik Carry membawa serta dua anaknya.
Sang ayah hanya bisa selamatkan satu orang anaknya.
Petugas SPBU Merapi Subur, Monic, mengaku syok menyaksikan kejadian mengerikan ini.
"Saya tidak tahu persis kejadiannya, saya kan sibuk pegang pompa.
Tapi tiba-tiba di belakang, warga berteriak.
Api-api... Tiba-tiba mereka langsung berhamburan," ujar Monic.

Monic sempat bingung.
Namun melihat api yang semakin membesar, ia langsung berteriak dan mencari alat pemadam.
Menurut Monic, kendaraan yang melakukan pengisian BBM saat itu tidak banyak.
"Hanya ada sekitar lima mobil.
Tempat saya ngisi kan khusus mobil.
Nah, mobil yang terbakar ini di urutan ketiga di belakang tempat saya pegang pompa," terang Monic.
Pada saat mengisi BBM terhadap sejumlah kendaraan, Monic mengaku sempat merasakan panas.
"Saya juga sempat merasakan panas saat api mulai membesar.
Tiba-tiba mobil di antrean saya pegang pompa langsung berhamburan.
Namun mobil yang terbakar tidak berjalan, lantaran ada penumpang di dalam," kata Monic.
Menurut penglihatan Monic, sopir mobil carry itu seorang pria.
Waktu itu pria tersebut tengah berupaya mengeluarkan seorang anak dari dalam mobil.
Namun usahanya tak berhasil.
Warga menyaksikan kebakaran minibus di SPBU Batam (facebook)
"Bapak itu sudah histeris bang.
Dia berusaha menolong anaknya yang masih bayi," ungkap Monic.
"Hati saya sedih melihat kejadian itu.
Orang melihat kejadian itu namun lebih memilih memotret gambar daripada menolong," ketus Monic kesal.
Kapolsek Sagulung AKP Yusriadi Yusuf mengatakan, saat ini pihaknya masih mengembangkan terkait kasus tersebut.
Untuk mengetahui penyebab pasti terbakarnya mobil tersebut hingga menelan korban jiwa, polisi sudah berkoordinasi dengan Tim Labfor Medan.
"Kami sudah koordinasi, Senin (15/2/2021), Tim Labfor dari Medan rencananya akan tiba di Batam," ungkap Kapolsek Sagulung itu, Minggu (14/2/2021).
Pihaknya pun belum bisa memberikan keterangan mengenai penyebab mobil carry tersebut terbakar saat mengantre untuk mengisi BBM.
"Untuk lebih jelasnya, kita tunggu Tim Labfor. Mereka yang membuat analisa dan penyidikan, melalui laboratoriun," kata Yusuf.
Artikel ini dikompilasi dari tribunbatam.id dengan judul Sarito dan Halasan Tamba yang Meninggal Insiden Kebakaran di SPBU Dinyanyikan Lagu 'Loas Au Asa Lao', Duka Keluarga Jusmin Tamba, Korban Mobil Terbakar di Batam, 'Anaknya Merengek Ingin Ikut',