Kena Tinju Saat Penertiban Pedagang, Camat Galang Memilih Berdamai dengan Pelaku

Saat itu wajah Syukri sempat kena tinju dari tangan istri Mulia Sihaloho. Setelah mendapat penganiayaan itu ia pun langsung membuat laporan ke Polsek

Penulis: Indra Gunawan |
IST / TRIBUN MEDAN
Camat Galang, Syukri berdamai dengan pedagang buah Mulia Sihaloho di aula kantor Camat Kamis, (18/2/2021).  

TRIBUN-MEDAN.com - Camat Galang, Asma Fitriyan Syukri berdamai dengan keluarga Mulia Sihalolo, pedagang buah yang berjualan di area pasar pagi di luar Pasar Galang Jalan Perintis Kemerdekaan Galang Kabupaten Deliserdang.

Syukri sempat menjadi korban penganiayaan keluarga ini disaat dilakukannya penertiban pedagang Kamis, (18/2/2021) pagi.

Saat itu wajah Syukri sempat kena tinju dari tangan istri Mulia Sihaloho. Setelah mendapat penganiayaan itu ia pun langsung membuat laporan ke Polsek Galang. 

"Ia sudah damai dalam pertemuan mediasi, tadi malam di aula kantor Camat. Secara pribadi atas kejadian tersebut saya telah memaafkan perbuatan keluarga pak Sihaloho. Kedepannya keluarga Pak Sihaloho dapat menjadi warga yang taat aturan dan tidak mengulangi kejadian yg sama," ucap Syukri Jumat, (19/2/2021). 

Dalam pertemuan mediasi itu, lanjut Syukri hadir pihak Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan yang lain termasuk keluarga dari Mulia Sihaloho.

Karena keluarga Mulia Sihaloho menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulangi perbuatannya ia pun bersedia untuk memaafkannya.

Diakui kalau dirinya juga akan mencabut laporan penganiayaan yang telah dibuat di Polsek Galang. 

"Saya sangat menyesalkan kejadian pemukulan karena ini dalam melaksanakan tugas penataan dan penertiban baik yang saya alami dan juga salah satu anggota Satpol PP di depan pintu masuk pusat pasar Galang," kata Syukri. 

Ia telah menyadari kalau aksi pemukulan yang dialaminya itu juga sudah beredar di media sosial dan viral. Disebut hal ini tentu saja akan menimbulkan beragam persepsi/pendapat bagi masyarakat yang melihat.

Ia berharap konotasi negatif terhadap institusi pemerintah Kecamtan Galang berkenaan dengan viralnya video kegiatan penataan dan penertiban tidak berlarut larut.

"Program Pemerintah apapun yang dijalankan tidak dapat berjalan optimal apabila masyarakat sebagai sasaran kegiatan tidak turut memberikan daya dukung untuk mewujudkannya. Sinergi dan kesadaran seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan penataan Galang Kota agar nyaman dan aman bagi pengguna jalan dan tertib dan jauh dari kesan kumuh terlebih lagi kemacetan yang disebabkan para pedagang berjualan tidak pada tempatnya," ucap Syukri. 

Mantan ajudan Bupati Deliserdang, alm Amri Tambunan ini menyebut penertiban merupakan upaya terakhir yang harus ditegakkan.

Hal ini disebut sudah sesuai dengan Perda Kabupaten Deli Serdang No. 7 Tahun 2015 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Diakui pihaknya mulai dari bulan Desember 2020 sudah melakukan sosialisasi dan melakukan edukasi. Selain dengan pengeras suara juga dengan menggunakan himbauan dan memakai spanduk. 

"Saat ini para pedagang pasar pagi semakin bertambah dan banyak berjualan di bahu sampai bagian badan jalan, emperan ruko dan mengkesampingkan fungsi pusat pasar yang telah tersedia untuk digunakan oleh pedagang. Hasil pertemuan sebelumnya itu telah disepakati bahwa pedagang pasar pagi di luar pusat pasar bersedia masuk kedalam pusat pasar. Para pedagang dalam pusat pasar yang selama ini berjualan sangat merasa dirugikan apabila pedagang pasar pagi diluar pusat pasar tidak ditertibkan mengingat selama ini para pedagang pasar pagi menjual kebutuhan pokok rumah tangga seperti yang tersedia didalam pusat pasar namun menjual tidak pada tempatnya sehingga menyebabkan kemacetan dan kesemerawutan," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved