Polisi Selidiki Kaitan Kematian Aprilia Cinta di Berayan dan Rizka Fitria di Jalinsum Parbaungan

Amatan tribunmedan.com, jenazah datang sekitar pukul 19.00 WIB di rumah duka yang tak jauh dari rumah duka Rizka Fitria. 

HO / Tribun Medan
Korban pembunan di Jalinsum dan Pulo Brayan 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polrestabes Medan masih menyelidiki penyebab kematian remaja 13 tahun Aprilia Cinta yang ditemukan di dekat markas Mapolsek Medan Barat di Kelurahan Pulo Brayan Kota, Medan Barat.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing menyebutkan bahwa pihaknya masih mendalami penyebab kematian dari korban. 

"Belum nanti tunggu dari Forensik untuk penyebab kematian, masih didalami," sebutnya, Senin (22/2/2021).

Terkait hubungan kematian antara Aprilia dengan Rizka Fitria yang ditemukan di Jalinsum Perbaungan, ia masih akan berkoordinasi. "Kami koordinasi nanti dulu ya," cetusnya.

Senada, Kapolsek Medan Barat Kompol Afdhal menyebutkan pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Medan. 

"Masih menunggu hasil autopsi, menunggu info dari RS Bhayangkara Medan," bebernya.

Afdhal juga menyebutkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hubungan korban Aprilia dan Rizka Fitria

"Masih dilakukan penyelidikan untuk info tersebut," ungkapnya.

Amatan tribunmedan.com, jenazah datang sekitar pukul 19.00 WIB di rumah duka yang tak jauh dari rumah duka Rizka Fitria

Tampak jenazah dibawa menggunakan mobil jenazah milik RS Bhayangkara Medan. Tampak abang korban Leo yang ikut histeris saat kedatangan adik terkecilnya tersebut. 

Saat itu ibu korban tampak langsung menangis histeris melihat jenazah anaknya. "Anakku, kenapa cepat kali kau tinggalkan mamak," teriaknya. 

Warga tampak memadati seluruh ruangan rumah hingga ke teras hingga membuat suasana sempat riuh.

Selanjutnya, korban Aprilia Cinta dibawa untuk dimandikan terlebih dahulu. 

Tetangga yang menjadi kerabat korban, Ami menceritakan bahwa dirinya terakhir melihat korban pada Sabtu (22/2/2021) dimana Aprilia diajak Rizka untuk pergi.

"Jadi awalnya itu Rizka yang ajak Cinta untuk pergi Sabtu sore, katanya mau pergi beli kertas kado. Kalau enggak diajak kian pasti tidak akan seperti ini Cinta itu," tuturnya sambil meneteskan air mata.

Ia menyebutkan setelah hari itu, Cinta tak kunjung pulang dan akhirnya dirinya mendapatkan kabar bahwa temannya tersebut sudah meninggal dunia.

"Setelah itu kami enggak pernah melihat lagi korban, sampai dapat kabar meninggal di Brayan. Sangat sedih hancur hati kami semua," ungkapnya.

Ami menceritakan bahwa Cinta adalah sosok anak yang baik bahkan bersekolah di sekolah Islamiah Al-Washliyah.

"Anaknya baik dia periang, terus dia sekolah di Sekolah Islam Al-Washliyah dia itu anak baik," tuturnya.

(vic/tribunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved