Pembunuh 2 Wanita Muda Sekaligus Akhirnya Ditangkap, Tangis Ibu Korban Pecah dan Ucap Alhamdulillah

Tangis Ani Kusmirawan (44), ibu dari korban Riska Fitria (21), tak terbendung setelah mengetahui pelaku pembunuhan putrinya telah diamankan kepolisian

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/M FADLI TARADIFA
Ibu Riska Fitria bersyukur pelaku pembunuhan putrinya telah berhasil ditangkap. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tangis Ani Kusmirawan (44), ibu dari korban Riska Fitria (21), tak terbendung setelah mengetahui pelaku pembunuhan putrinya telah diamankan kepolisian.

Air mata Ani terus mengalir saat membaca berita online terkait ditangkapnya pelaku pembunuhan anaknya.

Wanita berhijab abu-abu yang duduk di lantai dengan beralas tikar plastik, berulang kali melakukan sujud syukur.

"Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah," ucap Ani, Kamis (25/9/2021).

Setelah kembali duduk, air matanya masih terus bercucuran jatuh ke pipinya.

Sesekali, Ani menyeka air matanya. Beberapa kali, ia terlihat berbicara sendiri, sembari mencoba menabahkan hatinya.

"Alhamdulillah. Mamak janji nak, mencoba menahan air mata. Mamak sudah janji sama kakak, tidak akan nangis," katanya.

Ani yang merupakan warga Jalan Lorong VI, Veteran, Lingkungan X, Bagan Deli, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam pengungkapkan kasus pembunuhan ini.

"Saya berterima kasih. Alhamdulillah, Alhamdulillah. Sekarang kami mulai lega. Saya juga sudah janji sama anak saya (Riska Fitria) kalau sudah ditangkap pelakunya, saya akan makan, saya tidak lagi menangis," sebutnya saat ditemui di kediamannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap dua wanita muda yang jasadnya ditemukan terpisah di wilayah Medan Barat dan Kabupaten Sergai.

Informasi yang berhasil dihimpun, polisi amankan oknum Polres Pelabuhan Belawan berpangkat Aipda karena diduga kuat telah membunuh dua wanita sekaligus.

"Motifnya karena sakit hati," sebut Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).

Lanjut mantan Kapolres Nias ini, sakit hati tersangka diawali dari pertemuannya dengan seorang korban yang jasadnya ditemukan di kawasan Sergai.

"Korban meminta kepada tersangka yang bertugas jaga untuk menyampaikan titipan kepada tahanan di sel Mapolres Pelabuhan Belawan. Namun, setelah dicek korban yang merupakan honorer di Polres Pebaluhan Belawan itu tentang titipan tersebut, tidak sesuai keinginannya," katanya.

Karena itu, sambungnya, korban bersama temannya yang jasadnya ditemukan di wilayah Medan Barat menanyakannya kepada tersangka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved