Coba Hilangkan Jejak Pembunuhan, Aipda Roni Saputra Sengaja Buang Mayat 2 Gadis di Tempat Berbeda
Pembunuhan terhadap Aprilia Cinta (13) dan Riska Fitria (21) yang dilakukan oknum polisi Aipda Roni Saputra (RS), terbilang cukup profesional.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
"Di situlah dia melakukan eksekusi dengan cara mencekik kedua korban dan meninggal di tempat," ungkapnya.
Setelahnya, kedua korban dibuang di dua tempat yang berbeda yaitu di Serdangbedagai dan Kota Medan.
"Kemudian pelaku membuang mayatnya di dua tempat. Si PHL (Riska Fitria) dibuangnya di sekitar Kabupaten Serdangbedagai, sementara temannya di sekitar Kelurahan Pulo Brayan,” kata MP Nainggolan.
Ia menambahkan, ada hubungan antara pelaku dengan korban Riska Fitria yang bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas di Polres Belawan.
"Sakit hati, hanya sakit hati karena si korban itu pegawai harian lepas di Polres Belawan bukan hubungan cinta, mungkin adalah masalahnya," bebernya.
Ia membeberkan saat diperiksa pelaku menyebutkan motif membunuh karena sakit hati.
"Waktu ditanya polisi dia jawab karena sakit hati, kan dia yang tahu," jelasnya.
Terkait, apakah kedua korban juga diperkosa oleh pelaku, MP Nainggolan menyebut tak menahu.
"Enggak tahu, teknisnya ke Serse," bebernya.
Baca juga: Riska Fitria, Korban Pembunuhan oleh Oknum Polisi, Ternyata Berencana Menikah Tahun Ini
Diberitakan sebelumnya, jasad Aprilia Cinta ditemukan pertama kali oleh Rohmad Efendi, petugas P3SU, pada 22 Febuari 2021 sekira pukul 05.30 WIB kemarin.
Aprilia ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan kawasan Pulo Brayan, Medan Barat, akhirnya terungkap.
"Pada saat kami sedang bertugas seperti biasa untuk mengutip sampah dan kemudian kami melintas di Jalan Budi Kemasyarakatan saya melihat seperti ada sesosok perempuan yang tergeletak di pinggir jalan," katanya, kepada Tribun-Medan.com, beberapa waktu lalu.
Saat melihat korban tergeletak, Rohmad bersama rekannya mencoba membangunkan.
"Saya memberitahukan kepada rekan kerja saya dan setelah kami mendekatinya kami melihat memang benar ada sesosok perempuan yang sedang tergeletak," tuturnya.
Lebih lanjut, Rohmad menuturkan ketika dibangunkan ternyata Aprilia sudah tewas, lalu ia dan rekannya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.