Seorang Perwira Polisi Acungkan Revolver untuk Membubarkan Demo Buruh di Deliserdang
Aksi koboi seorang oknum polisi kembali terjadi kali ini di Deliserdang seorang petugas menodongkan pistol kepada massa buruh.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Aksi koboi seorang oknum polisi kembali terjadi kali ini di Deliserdang seorang petugas menodongkan pistol kepada massa buruh.
Kejadian tersebut terjadi saat puluhan buruh yang tergabung anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) melakukan aksi mogok kerja di PT Rezeky Fajar Andalan (RFA) beralamat di Kecamatan Hamparan Perak Deli Serdang Sumut pada hari Jumat 26 Februari 2021.
Sekretaris FSPMI Sumut, Tony Rickson Silalahi menyebutkan bahwa tujuan para buruh melakukan mogok kerja karena pemecatan sepihak yang dilakukan pihak perusahaan pasca pembentukan Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAI FSPMI) di PT Rezeky Fajar Andalan.
Namun, disela-sela aksi tiba-tiba salah seorang oknum perwira polisi berpangkat Iptu Mustofa mendatangi pengunjuk rasa.
Informasi yang dihimpun oknum polisi tersebut menjabat Kanit Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Hamparan Perak.
"Iya, oknum polisi mengeluarkan senjata api kepada buruh yang unjuk rasa," kata Tony saat dikonfirmasi tribunmedan.com, Sabtu (27/2/2021).
Ia membeberkan kronologi sebelum mengeluarkan senjata api dan memamerkannya pada buruh, oknum polisi Iptu M tersebut sempat mengatakan pada buruh yang menggelar aksi untuk berunding dan memberikan waktu hingga dua jam.
"Tidak beberapa lama kemudian, oknum polisi tersebut mendatangi, para pekerja buruh dan menyatakan kalian jangan di depan pintu perusahaan, nanti dapat mengundang atau mempengaruhi orang lain," kata Toni.
Karena para pekerja tidak mau berpindah, oknum perwira polisi tersebut marah-marah dan langsung mengeluarkan senjata api ke arah para buruh.
"Pistol diarahkan kepada kepada para buruh serta menendangi makanan dan minuman para buruh," jelasnya.
Tony mengungkapkan dalam kejadian tersebut, salah seorang buruh sebenarnya merekam atau memvideokan aksi sang oknum, akan tetapi mengetahui aktingnya direkam, sang oknum merampas handphone anggota FSPMI yang sedang merekam dan menghapusnya.
"Syukur kami ada simpan foto-foto koboi dia, dan video sang oknum sedang komunikasi dengan para buruh di depan perusahaan juga ada sebagai bukti kuat pristiwa itu," tambah Tony.
Bahkan tak hanya sampai disitu, Toni mengungkapkan oknum tersebut juga mengancam dengan kata-kata "Kalau kalian tidak segera bubar, ku angkut kalian ke Polsek Hamparan Perak," cetusnya.
Karena diintimidasi, para pekerja/buruh yang melakukan aksi mogok kerja dengan terpaksa membubarkan diri.
Para pekerja yang bersolidaritas melakukan aksi mogok kerja pun kini terancam di-PHK secara sepihak.