Myanmar Mencekam, Lebih 54 Orang Tewas Ditembak, Sekutunya China dan Rusia Larang PBB Ikut Campur

Badan HAM PBB pun menuntut agar militer Myanmar segera berhenti membunuh para demonstran.

Editor: AbdiTumanggor
facebook
KONDISI MYANMAR MENCEKAM - Setidaknya 54 orang pengunjuk rasa tewas tertembak oleh Junta Militer pada, 4 Maret 2021. 

Tak Patuhi Perintah Militer, Sejumlah Polisi Myanmar Kabur ke India

Sementara itu, Polisi di Provinsi Mizoram di timur-laut India telah menahan sedikitnya 7 personil polisi Myanmar yang memasuki India untuk mencari perlindungan sebulan setelah militer Myanmar merebut kekuasaan pemerintahan terpilih negara itu.

Dilansir dari Associated Press pada Kamis (4/3), hakim India Maria Zuali mengatakan, 4 personil polisi Myanmar tiba di kawasan Champai di provinsi tersebut pada 28 Februari 2021.

Penduduk setempat lalu menyerahkan mereka pada pihak berwenang pada 1 Maret.

Menurut personil polisi India Lalnunzira, 3 orang polisi Myanmar lainnya menyeberang ke wilayah India dekat Desa Lungkawlh pada Rabu sore (3/3/2021).

Desa tersebut terletak sekitar 13 kilometer dari perbatasan Myanmar.  

“Tiga personil polisi ini bilang, mereka lari dari Myanmar karena militer Myanmar mengejar mereka setelah mereka menolak beberapa perintah,” terang Lalnunzira, tanpa menjelaskan perintah apa yang tidak dipatuhi oleh para personil polisi Myanmar tersebut.

Katanya lebih lanjut, para polisi Myanmar itu mengenakan pakaian sipil dan tidak membawa senjata apapun saat mereka ditemukan berada di wilayah India.

Sejumlah laporan media juga menyebut bahwa sejumlah polisi Myanmar lain telah menyeberang memasuki India.

India berbagi perbatasan sepanjang 1.643 kilometer dengan Myanmar, yang aksi demonstrasinya telah menelan lebih dari 50 korban jiwa sejak militer Myanmar melakukan kudeta menggulingkan pemerintahan terpilih.

India menjadi rumah bagi ribuan pengungsi dari Myanmar yang kini tersebar di berbagai provinsi di India.

Jenazah Kyal Sin, dikenal juga dengan nama Angel atau Deng Jia Xi, dibaringkan di Kuil China Yunnan setelah dia ditembak mati di bagian kepala saat menghadiri demonstrasi menentang kudeta di Mandalay, Myanmar, pada 3 Maret 2021.
Jenazah Kyal Sin, dikenal juga dengan nama Angel atau Deng Jia Xi, dibaringkan di Kuil China Yunnan setelah dia ditembak mati di bagian kepala saat menghadiri demonstrasi menentang kudeta di Mandalay, Myanmar, pada 3 Maret 2021.(AP PHOTO/-)

Sebelum Ditembak Mati dalam Demo Myanmar, Angel Ingin Sumbangkan Organ Tubuh 

Sebelum ditembak mati oleh aparat Myanmar, seorang gadis 19 tahun sempat mengungkapkan ingin mendonasikan organ tubuh.

Kyal Sin, dikenal dengan julukan Angel, tewas saat terjadi bentrokan antara aparat dengan demonstran di kota Mandalay.

Dia menjadi ikon perlawanan, terutama karena kaus yang dikenakannya saat turun ke jalan, "Semua akan baik-baik saja".

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved