Demokrat Terbelah, Pengamat: Yang Diterima Pemerintah Yakni Partai yang Bisa Bekerja Sama

Pengamat menilai bahwa pemerintah akan menerima kubu Partai Demokrat yang bisa bekerja sama dengan pemerintah

Editor: Array A Argus
Kolase/Tribunjambi.com
SBY dan Moeldoko - 

Menurut Warjio, dirinya melihat setelah kongres nasional partai Demokrat di Jakarta, partai ini telah bergeser. 

Baca juga: BERITA AHY HARI INI Tampil Pimpin Rapim Demokrat, Buka-bukaan Sasar Anggota Sakit Hati di KLB

"Kalau dulu orentasi sistem kepemimpinan yang berbasis senioritas itu muncul. Pascakongres kepengurusan, banyak didominasi oleh tenaga-tenanga muda. Sementara kita lihat senior untuk tidak mengatakan mereka itu kelompok tua. Namun mereka itu juga memiliki peran besar dan merasa tersingkirkan," katanya melalui sambungan telepon. 

Hadirnya tenaga-tenaga muda, membuat para senior gerah. 

"Mereka merasa punya andil besar untuk mendirikan partai Demokrat itu, namun merasa tidak mendapat tempat. Kekhawatiran mereka juga satu, yakni memunculkan satu politik dinasti di internal partai Demokrat itu. Sehingga kalau terus dibiarkan, ini sebagai peluang (kemunduran partai)," ucapnya. 

Baca juga: Max Sopacua Pastikan KLB Demokrat Sesuai Aturan, Setelah Bentrok Penjagaan The Hill Diperketat

Berangkat dari keresahan itu, lanjut Warjio, maka sejumlah senior dan kader menyusun langkah untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. 

"Kita tahu demokrat partai yang cukup besar, dimana Demokrat juga pernah memimpin lama.  Jadi potensinya besar. Maka tidak heran kalau Moeldoko itu muncul dan mengambil alih kekuasan partai Demokrat melalui KLB di Sibolangit. Jadi kita membacanya dari konteks seperti itu, bukan memang secara tiba tiba ya. Tapi terjadi persaingan partai partai politik demikian juga dengan tatakelola pemilu," pungkasnya.(mft/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved