BAHAYA Hipospadia Buat Sulit Berhubungan Seksual, Jenderal Andika Tegaskan Aprilia Bukan Transgender

Jika hipospadia tidak ditangani dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan...

instagram
Aprilia Manganang - 

Jika hipospadia tidak ditangani dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan melakukan hubungan seksual atau kesulitan buang air kecil saat berdiri.

Penyebab dan Faktor Risiko Hipospadia

Penyebab hipospadia pada kebanyakan bayi tidak diketahui.

Dalam kebanyakan kasus, hipospadia dianggap disebabkan oleh kombinasi gen.

Faktor lainnya seperti hal-hal yang bersentuhan dengan ibu di lingkungannya, atau makanan atau minuman ibu, atau obat-obatan tertentu yang ia gunakan selama kehamilan.

Dalam beberapa tahun terakhir, peneliti CDC telah melaporkan temuan penting tentang beberapa faktor yang mempengaruhi risiko memiliki bayi laki-laki dengan hipospadia:

- Usia dan berat: Ibu yang berusia 35 tahun atau lebih dan dianggap obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

- Perawatan kesuburan: Wanita yang menggunakan teknologi reproduksi berbantuan untuk membantu kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

- Hormon tertentu: Wanita yang mengonsumsi hormon tertentu sebelum atau selama kehamilan terbukti memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

Baca juga: Ayu Ting Ting Beberkan Calon Pendamping Idamannya, Ingin Pria yang Bisa Jadi Ayah untuk Bilqis

Pengobatan

Penanganan dan perawatan untuk hipospadia tergantung pada jenis cacat yang dimiliki anak laki-laki tersebut.

Sebagian besar kasus hipospadia memerlukan pembedahan untuk memperbaiki defek.

Jika diperlukan pembedahan, biasanya dilakukan saat anak laki-laki berusia antara 3–18 bulan.

Dalam beberapa kasus, pembedahan dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Teddy Syach Kaget saat Ziarah ke Makam Rina Gunawan, Sahabat Almarhumah Ternyata Lakukan Hal Ini

Baca juga: MOMEN kala Biarawati Berlutut Memohon pada Militer Myanmar namun Tembakan Tetap Meletus

Beberapa perbaikan yang dilakukan selama operasi mungkin termasuk menempatkan pembukaan uretra di tempat yang tepat, memperbaiki lekukan di penis, dan memperbaiki kulit di sekitar pembukaan uretra.

Karena dokter mungkin perlu menggunakan kulup untuk melakukan beberapa perbaikan, bayi laki-laki dengan hipospadia sebaiknya tidak disunat.(*)

Artikel ini sudah tayang di TRIBUNNEWS.COM

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved