MOMEN kala Biarawati Berlutut Memohon pada Militer Myanmar namun Tembakan Tetap Meletus

Sebuah foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan biarawati itu berlutut di depan kepolisian untuk menekan protes Myanmar.

Jurnal Berita Myitkyina
Sebuah foto polisi Myanmar yang sedang berlutut menarik perhatian. (Jurnal Berita Myitkyina) 

Sekitar pukul 12 siang, aparat keamanan tampak bersiap-siap untuk kembali menumpas pengunjuk rasa.

Jadi saya mohon lagi.

Saya berlutut dan memohon kepada mereka untuk tidak menembak dan menangkap para pengunjuk rasa.

Kedua polisi itu juga berlutut dan berbisik kepada saya bahwa mereka harus melakukannya untuk mencegah kerumunan menjadi terlalu bersemangat.

Segera setelah itu, gas air mata ditembakkan dan saya hampir mati lemas, pusing.

Saya melihat seorang pengunjuk rasa jatuh di jalan, sepertinya ditembak."

Biarawati itu mengatakan dia tidak dapat melihat dengan jelas siapa yang menembaki para pengunjuk rasa karena gas air mata yang berkabut.

Menurut Myitkyina News, setidaknya 2 orang dipastikan tewas dalam insiden tersebut.

Pada malam 8 Maret, pasukan keamanan menangkap 200 pengunjuk rasa di kota Sanchaung, kota Yangon, menurut kantor hak asasi PBB.

Menurut Guardian, pada pagi hari tanggal 9 Maret, 200 pengunjuk rasa diizinkan meninggalkan daerah yang dikepung oleh polisi.

Pemerintah militer Myanmar terus memadamkan protes yang terjadi di seluruh negeri.

Massa pengunjuk rasa menuntut pembebasan pemimpin Aung San Suu Kyi dan memprotes kudeta pada 1 Februari.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved