TRIBUNWIKI

Andaliman, Rempah Bercita Rasa Khas Tanah Batak yang Kini Tembus Pasar Jerman

Andaliman akan sering ditemui di masakan adat suku Batak, dan sering juga dijadikan sebagai bahan campuran sambal.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Tumbuhan rempah khas Batak, Andaliman 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Bagi orang Batak asli yang lahir di sekitar Danau Toba, tentu tidak asing lagi dengan Andaliman.

Sejenis buah yang kerap hadir di berbagai masakan khas tanah Batak.

Memiliki cira rasa khas, Andaliman akan sering ditemui di masakan adat suku Batak, dan sering juga dijadikan sebagai bahan campuran sambal yang disebut sambal Andaliman.

Saking terkenal dan memiliki peran vital dalam masakan suku Batak, ada banyak sekali nama-nama toko ataupun gedung yang diambil dari nama tumbuhan rempah ini.

Andaliman kini tembus pasar Jerman
Andaliman kini tembus pasar Jerman (HO)

Baca juga: TRIBUN-MEDAN-WIKI, Jalan Tol Binjai Resmi Beroperasi, Berikut Tarif Sesuai Golongan dan Jarak Tempuh

Nama Latin

Andaliman dengan nama latin Zanthoxylum acanthopodium DC adalah komoditas perkebunan asal sub sektor perkebunan, yang dapat memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah dan terasa kebas. Efek inilah yang membuat pedasnya banyak menarik dan menggoda para chef profesional hingga di manca negara.

Tidak jarang, cita rasa yang khas ini menjadikan andaliman sering disebut sebagai merica batak. Berbagai masakan khas tanah Batak dari jaman dahulu, juga menggunakan andaliman sebagai bumbu wajib.

Jenis Masakan dengan Andaliman

1. Arsik

Ikan Arsik
Ikan Arsik (TRIBUN MEDAN/ Tribunnews.com)

Arsik merupakan masakan khas Batak yang wajib ada dalam acara-acara besar maupun acara adat. Sekilas masakan arsik mirip dengan gulai namun sangat berbeda dari segi rasa dan tekstur.

Bahan utama arsik adalah ikan emas. Diracik dengan berbagai bumbu dan Andaliman yang khas.

Dalam masakan arsik yang paling utama adalah ikan emas tidak dipotong dan dibiarkan utuh.

Baca juga: TRIBUN-MEDAN-WIKI: Mengenal Tarian Ikan Kekek, Bagian Tradisi Masyarakat Pesisir Langkat

Selain andaliman, beberapa bumbu yang termasuk ke dalamnya adalah asam cikala (buah kecombrang), lengkuas dan serai, kunyit, jahe, cabe rawit, sedikit kemiri, bawang putih dan bawang merah. 

Bumbu-bumbu itu digiling sehalus mungkin. Lalu ikan mas dimasak (direbus) dalam kuali hingga mengering.

2. Sambal Andaliman

Ilustrasi sambal andaliman.
Ilustrasi sambal andaliman. (SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO)

Sambal Andaliman merupakan sambal favorit tak hanya bagi orang Batak di Sumatera Utara. Cita rasa andaliman yang getir dan segar menjadikan sambal andaliman sangat cocok dinikmati terkhusus bagi pencinta rasa pedas.

Biasanya, di dalam sambal andaliman menggunakan bahan-bahan seperti cabe rawit, kemiri, dan daun jeruk. Kemudian digiling halus bersama andaliman.

3. Naniura

Dalam masakan khas Batak ini, andaliman merupakan bumbu yang wajib ada. Naniura merupakan masakan khas Batak yang dahulu disajikan sebagai makanan Raja Batak.

Hal yang menarik dari Naniura selain rasanya yang khas adalah proses memasaknya.

Naniura sama sekali tidak dimasak dengan api, melainkan dengan proses alami dari bumbu-bumbu yang digunakan.

Proses memasak inilah yang menjadikan Naniura memiliki rasa yang khas.

Beberapa sumber menyebutkan, peran bumbu dan jeruk nipis membuat Naniura menjadi matang dengan cara alami.

Baca juga: TRIBUN-MEDAN-WIKI: Menilik Tradisi Adat Turun Tanah pada Masyarakat Melayu Langkat

4. Napinadar

Masakan khas Batak yang satu ini pasti sudah banyak dikenal orang. Pasalnya beberapa waktu lalu Napinadar sempat viral karena sebuah restoran yang mematok harga sangat mahal bagi makanan ini.

Napinadar merupakan masakan olahan Ayam Kampung. Dengan menggunakan andaliman, proses memasak Napinadar cukup memakan waktu. Namun, Napinadar memiliki cita rasa yang sangat khas.

5. Dan lain-lain

Bagi orang Batak, terkhusus di daerah Sumatra Utara yang ditumbuhi andaliman, kerap menggunakan nya sebagai rempah dapur.

Selain harga yang murah, andaliman menambah cita rasa makanan menjadi lebih menambah selera.

Namun, jika anda mencoba mencari andaliman di Kota Medan, anda harus rela merogoh kocek yang cukup dalam karena harganya yang mahal.

Lokasi Andaliman Tumbuh

Di Sumatra Utara, andaliman banyak tumbuh di wilayah dataran tinggi dengan suhu yang cukup dingin.

Andaliman juga tumbuh secara liar di hutan penuh semak wilayah Kabupaten Toba Samosir, Tapanuli Utara, dan Dairi.

Dilansir dari indonesia.go.id, pohon andaliman dengan batang ditumbuhi duri dapat tumbuh subur pada suhu 15 hingga 18 derajat Celcius di ketinggian antara 1.200-1.500meter di atas permukaan laut.

Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 5 meter. Secara morfologi, daun andaliman tersebar, bertangkai, majemuk menyirip beranak daun gasal, serta mengandung kelenjar minyak.

Daun yang muda berwarna hijau di bagian atas dan agak kemerahan di bagian bawah

Tanaman andaliman dapat dipanen ketika berumur 1,5 tahun.

Bila tanaman tumbuh dengan baik dan bunga tidak terganggu oleh kondisi cuaca, maka pada satu batang dapat menghasilkan 5 kg hingga 7 kg.

Baca juga: TRIBUN-MEDAN-WIKI: Menilik Haroan Bolon Tarian Kolosal Asal Simalungun

Hampir mirip seperti tanaman kopi, andaliman dapat terus berproduksi hingga umur 10 sampai 15 tahun.

Tumbuhan rempah khas Batak, Andaliman
Tumbuhan rempah khas Batak, Andaliman (HO)

Tembus Pasar Jerman

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Makassar memfasilitasi sertifikasi ekspor bumbu rempah, andaliman asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke Jerman untuk pertama kalinya.

Sebanyak 574 kilogram andaliman milik CV SZT  mampu mencapai nilai ekonomi sebesar  Rp 431 juta.

"Apresiasi yang tinggi kepada para petani dan pelaku usaha yang telah dapat menghasilkan komoditas berkualitas dan mampu menembus pasar ekspor baru," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (14/3/2021).

Menurut Andi, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap komoditas yang akan diekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan.

"Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor pertanian melalui program gratieks yang digagas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), ragam komoditas dan negara tujuan ekspor baru ini akan menjadi fokus kami. Selain fasilitasi sertifikasi, kami juga memberikan pendampingan teknis. Untuk ekspor, layanan "karpet merah" kami siapkan," tutur Andi.

Peningkatan Pendapatan Petani

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyampaikan harapannya agar terobosan ekspor baru ini juga dapat memberi nilai tambah bagi para petani.

Jamil menyebutkan andaliman bukan hanya sekedar bumbu masakan  tetapi juga merupakan kekayaan sumber daya alam hayati Sumut  yang telah dikembangkan menjadi tanaman budidaya.

Baca juga: TRIBUN-MEDAN-WIKI: Mengenal Tarian Ikan Kekek, Bagian Tradisi Masyarakat Pesisir Langkat

"Ke depan kita dorong untuk dapat diolah dulu sebelum diekspor minimal setengah jadi agar dapat memberi nilai tambah khususnya bagi para petani andaliman, icon bumbu Sumut ini atau yang di kenal dengan sebutan merica batak," tutup Jamil.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved