Seperti Dongeng, Hidup Gadis Ini dan Ibunya Berubah Setelah Dapat Harta Warisan Rp 14,3 T
Tumbuh dalam kondisi melarat dan kesusahan finansial, gadis berusia 22 tahun ini tidak pernah menyangka hidupnya bisa berubah dalam sekejap mata.
TRIBUN-MEDAN.com - Tumbuh dalam kondisi melarat dan kesusahan finansial, gadis berusia 22 tahun ini tidak pernah menyangka hidupnya bisa berubah dalam sekejap mata.
Ia bersama ibunya yang mengalami kesulitan ekonomi sejak ayahnya meninggal, mendadak menjadi kaya raya berkat warisan dari seseorang yang sudah bertahun-tahun tidak ia temui.
Gadis beruntung yang mewarisi kekayaan besar adalah Erica Jassmine Baldwin Gibson, perempuan keturuan Amerika dan Thailand.
Di awal tahun 2017, Erica tiba-tiba menerima sepucuk surat, sehingga ia yakin bahwa ia mewarisi hingga Rp 14,3 triliun dari mendiang neneknya yang bernama Dextrac Baldwin Gibson.
Nyonya Dextra telah meninggal dunia pada tahun 2010, tetapi karena suatu alasan, baru pada tahun 2017 Erica mengetahui tentang warisan ini.
Berdasarkan surat yang diterima Erica, neneknya dengan jelas menyatakan bahwa dia mewarisi aset obligasi dan saham dari perusahaan minyak keluarganya.

Diketahui bahwa ibu Erica, Prakong, pertama kali bertemu dengan ayahnya, Kendrick Baldwin Gibson saat bekerja di sebuah salon kencatikan di Bangkok beberapa puluh tahun yang lalu.
Terlepas dari jarak geografis, perbedaan budaya dan adat istiadat keduanya kemudian bersama.
Kendrick melamar Prakong, mengungkapkan keinginannya untuk membawanya kembali ke Amerika dan membangun rumah tangga.
Prakong bersama suaminya kemudian pergi ke Hawaii untuk tinggal di sana.
Tidak lama setelah itu, mereka menyambut putri pertama mereka, Erica.
Sayangnya, Kendrick didiagnosis mengindap kanker dan meninggal pada tahun 2000.
Saat itu, keluarga Erica mengalami banyak masalah, baik secara emosional maupun finansial.

Prakong yang hampir tidak mengetahui informasi apa pun tentang ibu mertuanya berkata, “selama tiga tahun suami saya dirawat karena kanker, kami menghabiskan banyak uang.
"Pada saat dia meninggal, saya hampir tidak punya uang untuk mengadakan pemakaman.