MISTIS Jelang Kematian Kambing Bermata Satu, Ada Angin Kencang di Simalungun

Angin kencang di kawasan Kecamatan Pematang Bandar menandai kematian kambing mata satu milik seorang warga Kampung II Nagori Purwosari.

Penulis: Alija Magribi |
Tribun Medan/HO
Sukimin, seorang pengangon ternak kambing menjelaskan kronologi kelahiran dan kematian kambing mata satu miliknya, Kamis (18/3/2021)/Alija 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Angin kencang di kawasan Kecamatan Pematang Bandar menandai kematian kambing mata satu milik seorang warga Kampung II Nagori Purwosari.

Bayi kambing dengan kondisi mata satu, dan tanpa hidung itu mati dalam usia kurang dari 24 jam sejak dilahirkan, Selasa (16/3/2021) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.

Kambing milik Sukimin mati pada Rabu (17/3/2021) malam sekitar Pukul 20.00 WIB. Kata Sukimin saat itu angin bertiup kencang dari segala arah menjelang kematian bayi kambingnya.

"Nggak ada tanda-tanda apa-apa pas dilahirkan. Tapi pas mau mati itu ada, angin kencang di sini. Kemudian setelah mati baru angin reda," ujar Sukimin.

Pria 43 tahun ini merupakan seorang pengurus kambing milik kelompok tani masyarakat Nagori Purwosari. Sekitar 40 ekor kambing milik kelompok wanita tani 'mawar' sendiri diternakkannya tepat di belakang rumah.

Sukimin menceritakan kronologi lahirnya kambing mata satu, yang kebetulan merupakan kambing miliknya sendiri yang diternak bersama kambing kelompok wanita tani. 

"Kambingnya normal saat bunting (hamil). Saat mau melahirkan malam itu, anak saya yang mau bantu. Sementara saya sedang makan. Terus dia di belakang rumah terperanjat saat tahu mata bayi kambing cuma satu sebesar bola pingpong," katanya.

"Jadi saya yang sedang makan, kemudian ke belakang. Liat matanya memang satu tapi besar. Awal lahir matanya biru dan pas pagi warnanya merah," tambahnya.

Sukimin mengatakan bayi kambing mata satu miliknya tak mau makan dan belum bisa berdiri pascadilahirkan. Bayi hanya menyusu dari induknya untuk bertahan hidup.

Sejumlah masyarakat dari dalam kecamatan dan luar kota sempat hadir melihat lihat bayi kambing mata satu.

Sementara itu, menurut warga lainnya, Rum Ahmad Yusuf (36), mengatakan dia kemarin siang nggak sengaja pergi ke kampung orangtua di bandar, untuk ziarah. Saat itu mulai mendengar kabar ada kambing bermata satu

"Ada saudara yang cerita soal kambing itu, jadi langsung lihat,” ujar Rum.

(Alija/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved