Targetkan Cetak 1.000 Eksportir Baru, GPEI Berharap Campur Tangan Pemerintah
Sekolah ekspor juga ditujukan untuk perusahaan yang selama ini sudah melakukan ekspor termasuk juga institusi yang berkaitan dengan ekspor
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut mengharapkan bisa mencetak 1.000 eksportir baru selama dua tahun ini. Hal ini diharapkan akan meningkatkan ekspor dari daerah ini.
Ketua GPEI Sumut Hendrik Sitompul mengatakan, salah satu yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan sekolah ekspor. Sekolah ekspor ini akan dimulai pada April mendatang. Menurutnya, sebelum terjun melakukan eksportasi, edukasi perlu dilakukan.
"Pertama kita harus melakukan pemetaan potensi dulu lalu pemetaan knowledge, pengetahuan ekspor para pemilik barang. Dari situlah nantinya kita akan turunkan peserta sekolah ekspornya," katanya, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Meski Tumbuh di Tengah Pandemi, GPEI Terus Genjot Peningkatan Ekspor dari Sumut
Ia mengatakan, peserta sekolah ekspor ini nantinya adalah para pemilik barang yang mempunyai niat untuk ekspor. Sekolah ekspor juga ditujukan untuk perusahaan yang selama ini sudah melakukan ekspor termasuk juga institusi-institusi yang berkaitan dengan ekspor misalnya Pelindo, Bea Cukai, atau pun Balai Karantina.
"Mereka juga ingin sekolah ekspor untuk mengetahui lebih dalam proses eksportasi barang sejak hulu. Mudah-mudahan ini berhasil. Kemarin sudah kita targetkan dengan Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) 1.000 eksportir baru di Sumut untuk semua komoditi dalam dua tahun ini," katanya.
Selain sekolah ekspor, akan ada juga klinik ekspor hingga pembuatan marketplace-nya. Selain itu juga pihaknya berencana memberikan penghargaan bagi para eksportir.
"Saya lihat Sumatera Utara ini tanpa campur tangan atau kehadiran pemerintah daerah, akan terhenti. Jadi saran saya adalah untuk menggairahkan ekspor di Sumut ini butuh campur tangan pemerintah. Mudah-mudahan gubernur oke, sekolah ekspor bisa berjalan," katanya.
Pihaknya optimis asal ada edukasi yang dilakukan, pasti akan mendorong eksportasi.
"Eksportasi harus diperhatikan sejak hulu. Pemilik barang harus diperhatikan. Para pemilik ini tidak mengetahui mengenai eksportasi yang akhirnya mereka enggak mau mengekspor barangnya. Jadi harus diberikan dulu edukasi soal ekspornya. Kalau enggak ada edukasi saya pesimis," katanya.
Ke depannya diharapkan juga para eksportir bisa bermitra antar pemilik komoditi.
"Jadi ada match link antara eksportir yang sudah existing dengan para pemilik barang yang baru akan melakukan ekspor," pungkasnya.
Makin Kinclong Dicerai Ahok, Penampilan Veronica Tan Pancing Mata Netizen,Gaya Rambut Buat Terpesona |
![]() |
---|
Pria Sadis di Medan Sekap Pacar 3 Hari, Dirantai Seperti Anjing dan Disiksa hingga Babak Belur |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Seorang Wanita Disekap, Leher Dirantai, Sekujur Tubuh Penuh Luka Tusuk dan Api Rokok |
![]() |
---|
Maniur Sihotang, Pria yang Tega Perlakukan Pacarnya Layaknya Anjing Ternyata Keluarga Perwira Polisi |
![]() |
---|
Janda Kepincut Remaja Pria, Diajak ke Kosan Bahas Pekerjaan, Dibikin Mabuk Diperkosa Tiga Hari |
![]() |
---|