Usai Ditinjau Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu, Pengorekan Parit di Simpang Pos dan Jahe Raya Dikebut
Normalisasi parit yang menyebabkan banjir di Simpang Pos, Jalan Jamin Ginting Kecamatan Medan Johor dan Jalan Jahe Raya, Medan Tuntungan terus dikebut
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Normalisasi parit yang menyebabkan banjir di Simpang Pos, Jalan Jamin Ginting Kecamatan Medan Johor dan Jalan Jahe Raya Kecamatan Medan Tuntungan terus dikebut usai instruksi Wali Kota Medan Bobby Nasution beberapa waktu lalu.
Bobby bersama istrinya, Kahiyang Ayu sempat meninjau dua lokasi banjir yang merendam puluhan rumah tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulfansyah Ali Syahputra mengatakan, saat ini pengerjaan sedang berjalan sejak satu hari setelah peninjauan pada 24 Maret 2021 lalu.
"Sudah berjalan pengorekannya, dan saat ini masih terus on progres di dua ruas jalan tersebut," kata Zulfansyah kepada tribun-medan.com, Jumat (26/3/2021).
Dikatakannya, target pengerjaan normalisasi drainase diselesaikan secepatnya. Namun Zulfansyah mengaku tidak memiliki target khusus. Saat ini pihaknya masih terus bekerja baik pengorekan sedimentasi dan pembongkaran permukaan yang menutupi parit.
"Berdasarkan instruksi pak wali kemarin secepatnya bisa selesai. Kita juga usahakan begitu sesuai dengan pengerjaan di lapangan," katanya.

Amatan tribun-medan.com di depan Pasar Jahe, Jalan Jahe Raya, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan pengorekan pengorekan parit telah dilakukan. Beberapa permukaan yang menutupi parit juga sudah dibongkar.
Sementara dua alat berat diturunkan untuk mengorek sedimentasi dari dalam parit. Beberapa truk juga dikerahkan untuk mengangkut sampah dan tanah dari dalam parit.
Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting mengatakan beberapa parit yang sudah tertutup permanen karena rumah warga berdasarkan instruksi wali kota harus dibongkar.
"Mana yang sudah ditutup warga permanen, itu sesuai kesepakatan Pak Wali dan warga kemarin. Warga sudah setuju untuk dibuka paritnya, sehingga bisa dilakukan pembongkaran supaya alat berat bisa masuk untuk mengorek sedimentasinya," kata Topan.
Dikatakan Topan, nantinya juga akan dilakukan pelebaran parit dan pendalaman, sehingga bisa meningkatkan daya tampung parit.
"Jadi ada tiga hal yang disampaikan oleh Pak Wali, yaitu yang pertama permasalahan yang di samping Pajak Jahe ini, itu harus dilakukan normalisasi, jadi didalamkan nanti, paritnya dilebarin juga. Ini nanti akan didalamkan dan dilebarkan parit sisi kanan," katanya.
Topan mengatakan pihaknya bakal mengecek parit lain yang tersumbat dan menjadi penyebab banjir.
"Ini kita akan terus cek di mana lokasi parit yang tersumbat. Sementara untuk yang di gang-gang kita dari pihak kecamatan akan membantu melakukan normalisasi," ujarnya.
Baca juga: Bobby Nasution Bawa Kahiyang Ayu Terobos Banjir yang Melanda Sejumlah Kawasan di Medan
Baca juga: Rumah Tangga Hotma Sitompul Retak, Istrinya Ibunda Bams Samsons Tunjuk Hotman Paris Kuasa Hukum
Warga sekitar Pasar Jahe, Aliah Fira mengaku senang dengan progres kerja yang dilakukan pemerintah sekitar. Karena, kata dia, bentuk permukiman di Pasar Jahe yang menurun menjadikan lokasinya menjadi tempat aliran air saat hujan.
"Karena kan bisa dilihat sendiri, ini jalannya menurun, jadi istilahnya daerah kami ini hilirnya. Air yang dari atas turunnya ke sini, makanya sering banjir," tuturnya saat ditanya tribun-medan.com, Jumat (26/3/2021).
Ia juga mengatakan, jika sedimentasi yang ada wajar terjadi karena aliran air yang masuk ke parit.
"Air hujan mengalirnya dari drainase ini, jadi misalnya ada tanah atau pasir dan kayu terbawa, lama-lama mengendap. Belum lagi banyak yang tertutup paritnya kan jadi enggak bisa dikorek," terangnya.
Fira berharap pengorekan dan pembersihan parit dapat dilakukan secara rutin. Baik dengan menggunakan alat berat ataupun dengan bergotong royong.
"Kalau misalnya itu dibersihkan secara rutin kemungkinan enggak perlu sampai alat berat. Tapi kalau untuk pembongkaran perlu memang," katanya.
Baca juga: AKHIRNYA Empat Pembantai Jimmy Ginting di Namorambe Ditahan Polisi
Baca juga: Diusir dari Rumah Dinas USU, Keluarga Pendiri Fakultas Ekonomi Minta Uang Kerohiman
Ia berharap warga sekitar dapat menjaga kebersihan parit dan bergotong royong membersihkan parit secara rutin.
"Sepertinya harus ada pengawasan, tiap minggunya rutin dibersihkan. Jadi kalau hujan itu tahu mana yang salah dan mana yang perlu perbaikan. Dan kalau bisa warga juga mau ikut bekerjasama untuk membersihkan parit," ungkapnya.
Sementara warga lainnya, Minta mengatakan hal serupa, ia berharap banjir di Jalan Jamin Ginting bisa segera teratasi.
"Ya harapannya Jalan Jamin Ginting ini enggak banjir lagi. Karena inikan jalan vital ya, yang lewat juga banyak, jadi kalau banjir itu bukan cuma basah kaki tali juga menghambat perjalanan karena macet," ujarnya.
(cr14/tribun-medan.com)