TRIBUNWIKI
Aek Sipitu Dai, 7 Pancuran, 7 Rasa, dan 7 Keajaiban di Lereng Pusuk Buhit
Pasogit berujar, sejak lama masyarakat sekitar telah mempercayai keajaiban 7 pancuran mata air Aek Sipitu Dai ini.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Ayu Prasandi
Media doa-doa yang biasa dibawa peziarah ke sana ada beras, sirih bilangan ganjil, telur ayam kampung. Bagi orang Batak telur dinamai miak-miak sebagai lambang rezeki.
Setelah melakukan ritual, di areal khusu ini barulah peziarah diperkenankan melangkah ke pancuran selanjutnya.
• DUA Bomber Gereja Katedral Pria dan Wanita Tewas Berkeping, Mukjizat Sekuriti Gereja hanya Luka
Berdasarkan Nama dan Fungsi
Pancuran pertama dinamai Pancuran Poso-poso (deskripsikan berdasarkan letak), yang berarti Pancuran untuk bayi.
Apabila ada bayi yang kurang sehat, biasanya setelah dimandikan di Pancuran Poso-poso alhasil bayi dimaksud memperoleh kesembuhan.
Lalu, Pancuran Nasohaguguan (jelaskan berdasarkan letak).
Pancuran Na Sohaguguan dialamatkan kepada anak gadis yang belum bertemu jodohnya.
Orang tua akan menganjurkan anak gadisnya mandi supaya segera menemukan jodohnya.
Pancuran ketiga, Pancuran Sait Ladang.
Pancuran ini berarti untuk kelarga yang sudah berumah tangga, namun belum direstui keturunan.
"Jadi, biar cepat dapat momongan lalu dibawalah ke sini,"sebut Pasogit.
Kemudian, pancuran keempat dinamai Sibaso Bolon.
Sibaso Bolon dalam pelengertian Batak sendiri, adalah perempuan ahli kesehatan khususnya dalam membantu persalinan ibu hamil.
Kelas sosial Sibaso Bolon, bila disetarakan dengan masa saat ini adalah bidan atau perawat.
Baca juga: Sindiran Telak Hotman Paris ke Hotma Sitompul, Hai Baby, Makasi Ya Udah Bikinin Kue untuk Papa

Adapun korelasi antara ibu hamil dengan Pancuran Sibaso Bolon saat ini, agar persalinannya lancar tanpa kendala.