TRIBUNWIKI

Dibalik Sejarah Sigale-gale yang Mendunia, Ada Tokoh-tokoh yang Terlupakan

Cerita Sigale-gale yang berkembang di Tomok yang diketahui Hotna adalah kisah seorang anak yang dihukum.

Editor: Ayu Prasandi
ist
Pengunjung Sigale-gale di Objek Wisata Tomok Bolon sedang menikmati atraksi kesenian Sigale-gale. 

“Ketika itu awalnya atraksi kesenian Sigale-gale diiringi kecapi “hasapi”,” timpal Marga Sidabutar yang berkunjung ke kediaman Hotna serta juga mengetahui cerita awal proses atraksi Sigale-gale jadi pertunjukan pariwisata.

Hotna berkisah, atraksi atau pertunjukan seni Sigale-gale awalnya diperkenalkan pada wisatawan pada tahun 1960.

Ketika itu, ada warga setempat bernama Mangoloi Sidabukke beristrikan boru Gultom membawa wisatawan asing atau bule untuk pertama kali ke Tomok Pulau Samosir.

“Pada tahun 1960-an, Sigale-gale sudah ada. Lalu, kios pun mulai dibangun seiring kedatangan tamu-tamu. Restoran-restoran dan penginapan pun mulai dibuka,” terang Hotna.

Baca juga: Mengintip Gaya Casual Kahiyang Ayu Saat Dampingi Bobby Nasution Resmikan Kesawan City Walk

Setelah itu para Raja Bius atau tetua dan tokoh-tokoh masyarakat di Tomok berkumpul. 

Termasuk tokoh-tokoh yang ahli di bidang seni musik, seperti Jatiman Sijabat dan para panortor atau penari tradisional Batak juga dikumpulkan.

Kesepakatan untuk memperbaiki perekonomian dari sektor pariwisata untuk masyarakat Tomok tercipta. 

Diambillah satu silsilah cerita tentang Sigale-gale untuk dipertunjukkan.

“Lalu, disepakati cerita Simanggale. Tamu yang datang pun mulai bertanya-tanya, kenapa ada kayu menari,” cerita Hotna Sijabat, anak dari Jatiman Sijabat.

Ketika itu, Sigale-gale pun dibangun di Tomok Bolon. 

Ada beberapa komponen di sana, antara lain Parsarune atau peniup alat musik serunai pada Binsar Sidabutar, dan Jatiman Sijabat pemain kecapi atau hasapi. 

Kata Hotna, di antara rekan ayahnya masih ada yang tak disebutnya lantaran lupa nama aslinya.

Seniman seperti Jatiman Sijabat dan rekan-rekannya makin kesohoro karena melalui kartu pos atau post card. 

Baca juga: Dengan Memukul Gordang Sembilan, Bobby Nasution Resmikan Soft Launching Kesawan City Walk

Sayangnya, di Samosir terkhusus Tomok tidak banyak generasi yang mengetahuinya.

“Pada masanya post card ini dijual hingga ke luar negeri. Termasuklah salah satunya Jatiman Sijabat ayah saya. Marga Sidabutar Parsarune (pemain musik serunai), Marga Sidabalok Pargarantung atau pemain Garanting.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved