Diabaikan di Kampung, Edy Suranta Hasilkan Lukisan dari Sampah dan Hasilnya untuk Kemanusiaan
Edy Suranta Ginting hasilkan karya lukis dari sampah. Namun Edy sempat diabaikan di kampung halamannya
Tak hanya menjadi pelukis dengan bahan limbah plastik, Edy juga aktif menjadi aktivis lingkungan sejak tahun 2000.
Merantau dari Tanahkaro, Edy berkeliling Indonesia, seperti Mentawai, Lampung, Sumba, Bali, Jember, Sulawesi Selatan, Sulawesi tengah, Sulawesi Utara, Wamena, Banjarmasin, Katambua, Perbatasan Timor Leste, Maumere, dan lainnya.
Terkait hal ini, Edy mengatakan bahwa alasan utama dirinya itu untuk edukasi pengolahan sampah.
"Saya keliling karena sampah. Saya cuma mau berbagi pengolahan sampah. Awalnya saya tidak tahu apa-apa mengenai pengolahan dampak sampah. Tidak ada skill, pemahaman karena tidak pernah tidak saya dapatkan dari guru, orangtua. Cuma, ya kita tinggal memikirkan sendiri apa yang bisa dibuat dari puntung rokok atau pembalut. Tinggal kita pikirkan saja," jelasnya.
Memasuki project ke-16, Edy juga bercerita mengenai daerah yang ia tinggali dalam waktu tersingkat dan terlama.
"Kalau yang tersingkat itu 1,5 tahun di Kecamatan Belopa, Sulawesi Selatan. Nilai-nilai gotong royong mereka sangat kuat. Kalau yang paling lama itu Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah selama tiga tahun. Itu salah satu kabupaten terkotor di Indonesia," tutur Edy.
Aktivitas Edy sehari-hari tidak jauh dari aktivitas lingkungan.
Baca juga: Ada di Indonesia, Inilah Lukisan Tertua di Dunia, Dilukis 45.500 Tahun yang Lalu: Babi Berkutil
Ia turut mengajarkan masyarakat pedalaman untuk memanfaatkan sampah agar dapat menjadi income di daerah tersebut.
Tak hanya itu, Edy juga turut membuka kelas bahasa Inggris dengan membayar melalui sampah sebagai alat transaksi.
"Kalau mau belajar mereka bayar pakai sampah. Jadi secara tidak langsung, orang tua mereka akan bertanya dan melihat,"
"Akhirnya sejauh project kita berjalan ini tak ada lagi orang yang buang sampah. Karena mereka pakai untuk dijadikan sesuatu yang jadi income mereka,"
Baca juga: Rusak Lukisan Mural Ajakan Prokes, Satgas Covid-19 Kota Medan: Masyarakat Harusnya Menjaga
"Jadi setiap kegiatan kita itu buat home industry untuk PKK, dan ada yang baru terbuka BUMDESnya, mereka bisa manfaatkan kreativitas mereka dan buka home industry tapi bahan yang sudah tidak terpakai lagi. Jadi setelah saya tinggalkan saya tak mau tahu," kata Edy.
Diabaikan di Tanah Kelahiran
Peran Edy Suranta Ginting dalam menangani masalah lingkungan ini turut mendapat apresiasi dari pemerintah.
Tak sedikit beragam prestasi yang sudah ia raih, diantaranya dari Menteri Lingkungan Hidup.