Ngopi di Kebun Teh dan Bisa Sambil Menikmati Udara Sejuk di Baren Coffee Sidamanik
Adalah Baren Coffee yang berlokasi di Kampung Baharen, tepatnya di pinggir jalan besar Pematang Sidamanik.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIDAMANIK- Berjarak kurang lebih 27 km dari Kota Pematangsiantar, sebuah kawasan perkebunan teh menjadi primadona wisata masyarakat.
Kawasan tersebut dikenal dengan nama Kebun Teh Pematang Sidamanik, yang tak pernah sepi dari kunjungan wisata.
Sidamanik yang dikenal dengan kebun teh, ternyata menyimpan beberapa spot menarik yang wajib dikunjungi pelancong.
Adalah Baren Coffee yang berlokasi di Kampung Baharen, tepatnya di pinggir jalan besar Pematang Sidamanik.
Warung kopi ini begitu dikenal oleh masyarakat setempat.
Baca juga: Para Kades dan Perangkat Desa di Sergai Belum Terima Gaji hingga Pelayanan Kepada Warga Tak Maksimal
Baren Coffee menyuguhkan sensasi ngopi dengan pemandangan berbeda dari kedai kopi umumnya.
Baren Coffee menawarkan perbukitan kebun teh, sungguh menarik bukan? Menariknya lagi, udara dingin yang menyentuh tubuh, memberi suasana berbeda penikmat kopi di sini.
Nah, Tribun Medan sempat mewawancarai owner Baren Coffee, Riko, Kamis (1/4/2021) siang.
Riko mengatakan Baren Coffee dibangun pada tahun 2019, berangkat dari kebosanan dirinya di dunia pembiayaan kendaraan bermotor di luar kota.
Memiliki sepetak lahan di kampungnya, Kecamatan Sidamanik, Riko berniat bagaimana menyuguhkan wisatawan khususnya milenial dengan sensasi ngopi, yang mana kopi tersebut masih dalam kondisi segar dari panen sendiri.
Baca juga: Populasi Langka, Harga Babi Diprediksi Kian Meroket di Kota Medan
"Dari hulu ke hilir, kopi kita produksi dan suguhkan sendiri kepada penikmatnya. Kita ambil kopi dari petani binaan, dan diproses secara manual untuk disuguhkan kepada penikmat," ujar pria 38 tahun.
Riko tak banyak membuat varian menu kopi; hanya V-60, Vietnam Drip, kopi susu dan kopi hitam biasa.
Meskipun tak menawarkan banyak varian rasa, namun, semua kopi yang disuguhkan sukses memberi kesan menarik kepada penikmatnya.
Aroma dari kopi Baren Coffee yang kuat akan tercium saat kopi mulai dihidangkan. Biasanya pelancong akan menyambangi Baren Cofee sekadar menghangatkan tubuh di tengah udara dingin dataran tinggi Simalungun.
"Insight kunjungan kita itu biasanya milenial, beranjak dari usia 18-35 tahun," kata Riko seraya menyebut Baren Coffee juga menawarkan kopi bubuk dengan harga terjangkau.
Baca juga: LIBUR PASKAH Arus Lalu Lintas di Kota Binjai Lengang, Warga Lebih Memilih Berlibur di Rumah