PENGAKUAN MENGEJUTKAN Terduga Teroris Maliq Kumpulkan Infaq Beli Bom Aseton

Andriawan alias Maliq menjadi salah satu terduga teroris yang ditangkap di daerah Jakarta-Bekasi.Selain merakit bom,

Editor: Salomo Tarigan
DOk/TRIBUN TIMUR
Petugas Gegana menggeledah rumah terduga teroris 

T R IBUN-MEDAN.com - Andriawan alias Maliq menjadi salah satu terduga teroris yang ditangkap di daerah Jakarta-Bekasi.

Selain merakit bom, dia terlibat dalam pengumpulan dana pembelian bahan baku bom.

Dalam video yang tersebar di awak media, Maliq mengaku sempat bertugas sebagai bendahara untuk mengumpulkan dana melalui infaq.

Baca juga: AKHIRNYA Pengacara Habib Rizieq Angkat Bicara, Terduga Teroris HH Sudah Dikeluarkan dari FPI

"Saya dijadikan bendahara untuk mengumpulkan infaq dan sodaqoh dari majelis Yasin Walatif," kata Maliq.

Maliq menyampaikan uang infaq tersebut  kemudian digunakan untuk membeli bahan baku bom aseton peroksida (TATP).

Baca juga: INFO PENERBANGAN Hari Ini 14 Penerbangan dari dan ke NTT Dibatalkan, Akibat Badai Siklon

"Uang infaq tersebut saya gunakan untuk membeli aseton atas perintah Habib Husein dan Zulaimi Agus," ujar dia.

Di sisi lain, ia juga mengetahui perencanaan pembelian air keras yang bakal digunakan saat aksi demonstrasi. Rencana itu diungkapkan oleh terduga teroris lainnya Husein Hasni.

"Saya ikut ke rumah Haji Popon untuk mengisi ilmu kebal agar tidak sakit untuk persiapan demonstrasi. Demikian pernyataan yang saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan darimanapun," tukas dia.

Dipecat dari FPI

Aziz Yanuar yang dulu sebagai Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) dan kini menjabat pengacara Habib Rizieq Shihab membantah soal pernyataan tersangka terduga terorisme Habib Husein Hasni atau HH yang memiliki Kartu Tanda Anggota FPI.

Aziz mengatakan bahwa HH sudah dipecat sejak 2017 lalu.

Baca juga: Terduga Teroris Ternyata Mahasiswi dan Pernah Gabung Perbakin, Ini Prosedur Jadi Anggota Perbakin

"Sejak lama FPI sudah mencium ini adalah salah seorang dari banyk garapan operasi intelejen untuk pembusukan FPI," kata Aziz saat dikonfirmasi, Senin (5/4/2021).

Sekarang, Aziz mengatakan HH menjadi corong dan agen pembusukan dengan membawa nama FPI.

"Orang-orang yang sudah dibuang dari FPI karen jadi antek atau kaki tangan intelejen bukan lagi tanggung jawab FPI, apalagi FPI sudah dibubarkan oleh para pandir," sambungnya.

Ditambahkan Aziz, FPI mengeluarkan HH sebab pihaknya sudah mencium bahaya yang dibawa HH dan merugikan FPI.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved