Seminggu Jelang Ramadan, Pedagang Busana dan Kue Kering Mulai Diserbu Pembeli
Kalau untuk Ramadan ini kita mulai mengeluarkan gamis-gamis dan itu lagi laris manis sekarang di sini untuk Lebaran juga

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Seminggu jelang Ramadan, toko busana di Pusat Pasar Medan, Senin (5/4) mulai ramai diserbu pembeli. Amatan Tribun, terlihat para pegawai di J Mode yang terletak di Pusat Pasar Medan, sibuk melayani pembeli yang didominasi ibu-ibu.
Edison, pemilik J Mode mengungkapkan bahwa peningkatan pengunjung sudah mulai terasa sebanyak 30 persen.
"Kalau dibanding tahun lalu ini sudah mulai kelihatan ramai ya. Seminggu sebelum Ramadan ini ada meningkat sebanyak 30 persen dan mulai merata tiap hari. Peningkatan pembeli itu di hari Senin sampai Sabtu, kalau Minggu agak sepi," ungkap Edison, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Harga Kedelai Kembali Meroket, Jadi Rp 12 Ribu Per Kilogram di Tingkat Pengecer
Edison mengatakan, untuk Ramadan tahun ini, toko miliknya sudah mulai mengeluarkan koleksi gamis.
"Kalau untuk Ramadan ini kita mulai mengeluarkan gamis-gamis dan itu lagi laris manis sekarang di sini untuk Lebaran juga. Kalau untuk stok kita saat ini aman dan dari Jakarta sudah stand by semua untuk persiapan Ramadan ini," ujarnya.
Terkait penjualan jelang Ramadan, Edison optimistis penjualan dalam sebulan ke depan akan semakin melesat.
"Karena kita produksi sendiri jadi harga kita bisa dibilang paling murah mulai Rp 12 ribu dan celana juga mulai harga Rp 10 ribu. Itu kita produksi sendiri dari Jawa. Kalau prediksi dalam sebulan ini akan naik terus tingkat penjualannya," tutur Edison.
Busana Ramadan juga saat ini laris manis di toko Keisha Fashion yang juga terletak di Pusat Pasar Medan. Keisha mengungkapkan, sudah mulai banjir orderan sejak awal April oleh para reseller.
Keisha mematok harga mulai Rp 50 ribu hingga Rp 250 ribu untuk gamis, dan pakaian khusus edisi Lebaran mulai Rp 70 ribu hingga Rp 300 ribu.
"Udah ramai pas awal April kemarin, biasanya kita stok untuk reseller yang mau jualan. Seratusan potong udah ada lah. Naik juga penjualan 50 persen dari bulan lalu. Kalau untuk stok-stok Lebaran biasa kita keluarin pas awal-awal Ramadan. Ini habisin stok dulu untuk yang eceran lah," ucap Keisha.
Berkah Ramadan, juga dirasakan pengusaha kue kering musiman. Seperti Nur di Jalan Bajak II, Medan Amplas. Usaha aneka kering yang dilabeli Bu Nur ini telah dijalankannya selama tiga tahun dan telah memiliki enam reseller.
Selama berjalannya usaha aneka kue kering ini, ia mengaku selalu mendapatkan omset hingga belasan juta rupiah meski pun ia hanya menjual musiman, seperti pada Tahun Baru atau Lebaran.
"Omsetnya capai antara Rp 10 juta sampai belasan jutaan dan terkadang puluhan saat Tahun Baru dan Lebaran" ujar Nur, Senin (5/4/2021).
Ia menambahkan, selain menjual berbagai kue kering ia juga menyediakan aneka makanan lain seperti abon ikan gabus dan dendeng vegetarian.
Aneka kue keringnya ini dijual salam dua pilihan kemasan yakni kotak dan toples. Dalam satu kotak, terdiri dari enam jenis kue kering yaitu Nastar, Bola-Bola Cokelat, Cookies, Vanili, Banjar, dan Salmond. Sementara berat per toples seperempat kilogram. Untuk harga per kotak dibanderol Rp 160 ribu.
Nur mengatakan, aneka makanan ringan ini diolahnya sendiri bersama keluarga. "Keluarga yang buat dan saya yang jualin tapi kalau abon ikan gabus hasil produksi saya sendiri, sedangkan dendeng vegetarian dari daun ubi yang baru bulan Desember bekerja sama dengan teman lain," katanya.