Human Interest Story

Ayah-Ibunya Jadi Korban Tabrak Lari, Mega Nainggolan Kini Jual Cabai Demi Biaya Hidup Tiga Adiknya

Peristiwa tragis tabrak lari menyisakan duka mendalam bagi Mega Sari Nainggolan (19) dan tiga orang adiknya. Mereka kini telah berstatus yatim piatu.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Juang Naibaho
tribun-medan.com/Fredy Santoso
Mega Sari Nainggolan dan Anda, anak korban tabrak lari, sedang belajar di rumahnya, di Jalan Kawat 3, Gang Padi, Tanjung Mulia Medan, Sumatra Utara. Pada (6/4/2021). 

Laporan Wartawan Tribun-Medan/ Fredy Santoso

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Peristiwa tragis tabrak lari menyisakan duka mendalam bagi Mega Nainggolan dan tiga orang adiknya. Mereka kini telah berstatus yatim piatu.

Kecelakaan maut itu terjadi pada Senin (29/3/2021) pukul 03:30 WIB dini hari.

Orang tua Mega, Untung Nainggolan dan Ibunya Rianta Sihombing, menjadi korban tabrak lari di persimpangan antara Jalan Bhayangkara dan Metereologi Raya, Sampali, Kota Medan, Sumatera Utara.

Pasangan suami istri itu meninggal dunia. Hingga kini pelaku tabrak lari tak kunjung ditangkap kepolisian.

Mega menaruh harapan kepada pihak kepolisian supaya lekas mengungkap kasus tabrak lari orang tuanya.

Perempuan berusia 19 tahun tersebut mengisahkan, saat itu ayah dan ibunya berangkat dari rumah yang berada di Jalan Kawat 3, Gang Padi menuju ke pasar raya komplek Medan Metropolitan Trade Centre (MMTC) menggunakan sepeda motor Honda Revo.

Keduanya berangkat sekitar pukul 03:00 WIB.

Namun belum sampai ke lokasi, maut sudah menjemput. Mereka mengalami kecelakaan.

Baca juga: Demonstran Berhasil Masuk ke Gedung DPRD Sumut, TOLAK KENAIKAN HARGA BBM!

Baca juga: Jelang Puasa Harga BBM Malah Naik, Asisten Pemprov Sumut: Itu Tak Ada Hubungan dengan Pergub

Hingga kini, seminggu berlalu masih menjadi misteri, apa dan siapa penyebab kecelakaan tersebut.

Rianta Sihombing, meninggal di Rumah Sakit Imelda Medan, setelah dibawa dari lokasi kejadian ke rumah sakit pascakecelakaan.

Nyawanya tak tertolong lantaran luka yang dialaminya cukup parah.

Sementara Untung Nainggolan meninggal sehari setelah kejadian. Tepat pada hari Selasa, ia mengalami koma sebelum dinyatakan meninggal oleh dokter.

Seminggu usai kepergian kedua orang tuanya, anak sulung almarhum, Mega Sari Nainggolan terpaksa banting tulang untuk membiayai pendidikan dan kehidupan ketiga adiknya yaitu, Dinavalent Nainggolan (17), kelas 2 SMK, Nova Sintiya Nainggolan SMP kelas 3 serta adik bungsunya Anda Satrio Nainggolan kelas 1 SMP.

Mega berencana meneruskan usaha kedua orangtuanya, yaitu berjualan cabai dan sayur-sayuran di Pasar.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved