Tolak Kenaikan Harga BBM
Jelang Puasa Harga BBM Malah Naik, Asisten Pemprov Sumut: Itu Tak Ada Hubungan dengan Pergub
Aksi demonstrasi tolak kenaikan harga BBM mendapat tanggapan dari Pemprov Sumut.
"Kebijakan ini harus dicabut. Karena kita melihat pemrov dan Pertamina lempar-lemparan tanggung jawab. Makanya kita minta mereka harus duduk dan menyesuaikan pandangan. Jangan karena lempar tanggung jawab yang korban masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Harga BBM Naik Jelang Bulan Ramadhan, Curhat Driver Ojol: Lengkap Kali Penderitaan Rakyat Kecil Ini
Baca juga: Kenaikan Harga BBM Jelang Ramadhan Picu Gejolak di Sumut, Mahasiswa Mulai Bergerak Turun ke Jalan
Menurut dia, kenaikan BBM ini ada kaitan dengan Pergub Nomor 1 Tahun 2021 tentang kenaikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan pajak rokok. Peraturan ini yang menjadi dasar Pertamina untuk menaikkan harga BBM.
"Artinya, sebenarnya kita mendukung kalau untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Namun jangan dikorbankan masyarakatnya. Kalau toh yang menjadi alasan mereka yang dinaikkan itu BBM Non Subsidi, tapi nyatanya di galon - galon Pertamina BBM subsidi yang premium kan sudah langka," sebutnya.
Dengan demikian, sambungnya, masyarakat secara tidak langsung dipaksa untuk menggunakan pertalite untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, kini malah harganya dinaikkan. Jelas ini sangat merugikan masyarakat.
Dia menganggap alasan tersebut hanyalah pembenaran dan sangat disayangkan. Karena seakan-akan pihak Pertamina menyediakan premium dengan skala besar, padahal sudah langka.
(cr8/tribun-medan.com)