Pulang Bimbel dalam Kondisi Babak Belur, Gadis SMA Rupanya Digilir 4 Pria Lalu Disuruh Minum Racun

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang perempuan yang duduk di kelas 10 pulang ke rumahnya dalam keadaan yang mengenaskan.

Tubuhnya berlumuran darah dan tidak dapat bicara.

Saat ditanya apa yang terjadi padanya, orangtuanya marah dan kaget mendengar apa yang dialaminya.

Media lokal India melaporkan bahwa terjadi pemerkosaan beramai-ramai di daerah Sardhana Kotwali di negara Bagian Uttar Pradesh pada 2 April.

Baca juga: Nissa Sabyan Foto Bareng Mempelai Wanita, Netizen Ingatkan Pengantin Jaga Suaminya: Hati-hati Mba

Baca juga: BURSA TRANSFER - Juventus Bakal Jual Paulo Dybala? Tarik Perpanjangan Kontrak Barunya

Korbannya adalah seorang siswi kelas 10 yang diculik dan dianiaya oleh empat orang pria.

Menurut polisi setempat, kejadian itu terjadi saat korban sedang dalam perjalanan ke tempat bimbel pada sore hari.

Murid perempuan itu kemudian dihentikan oleh empat pemuda dari desa yang sama. Ia kemudian diseret ke tempat sepi dan pelaku bergantian memperkosa korban.

Pihak keluarga mengatakan bahwa larut malam, siswi tersebut kembali ke rumah dengan tubuh berlumuran darah.

Keluarga kemudian membawanya ke rumah sakit. Hanya beberapa jam setelah itu, ia meninggal dunia.

Baca juga: Sudah Ditegur dan Divideokan, Pasangan Ini Tetap Lanjut Ciuman di Restoran, Netizen: ke Hotel Aja!

Baca juga: Ingin Ikut Vaksinasi Drive Thru Tapi Terkendala, Berikut Saran Public Relation Halodoc

Baca juga: Desiree Ngaku Diusir, Bams:Nenek Saya Kecewa Tanah Diambil,Terkuak Riwayat Lahan Kediaman Hotma Kini

Saudara laki-laki korban tersebut mengatakan, “Ketika saya tidak melihat saudara perempuan saya pulang, keluarga kemudian pergi ke tempat bimbingan saudara perempuan saya tetapi mereka mengatakan bahwa dia tidak masuk kelas.” Katanya.

Setelah itu, keluarga pun secara terpisah mencari siswi tersebut ke mana-mana, tetapi tidak ditemukan.

Saat malam, gadis tersebut pulang dalam keadaan yang mengenaskan. Bajunya robek, banyak darah dan dia tidak bisa bicara sama sekali.

Polisi mengatakan, korban bunuh diri dengan meminum racun setelah kejadian yang mengerikan itu.

Baca juga: Penyelidikan Penyelundupan Narkoba di Bandara KNIA Terancam Gelap, Polisi Irit Bicara

Namun, menurut keluarga, korban dipaksa minum racun oleh orang-orang itu.

Baca juga: Viral Rombongan Pengantar Pengantin Salah Masuk Rumah, Gara-gara Share Location Tidak Tepat

Sebelum meninggal, gadis itu mengungkapkan hal ini kepada keluarganya.

Paman korban mengatakan, "Dia dibunuh. Mereka (4 tersangka) memaksa keponakan saya minum racun".

Menurut polisi, korban meninggalkan surat sebelum meninggal. Dia menyebutkan nama empat orang yang melukai siswi tersebut.

Saat ini dua tersangka bernama Lakhan dan Vikas sudah ditangkap, polisi sedang mencari dua lainnya.

Keluarga korban mengajukan pengaduan polisi yang menuduh tersangka penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan dengan cara diracun.

Perwakilan polisi setempat mengatakan, "Awalnya kami sekarang dapat menyimpulkan bahwa mahasiswi tersebut meninggal karena diracun. Kami masih mengejar tersangka yang tersisa dan menunggu hasil otopsi akhir.”

Peristiwa itu membuat masyarakat India marah dan menuntut kematian empat pemerkosa itu.

Pemerkosaan terus menjadi topik kontroversial di India, karena tidak ada tindakan efektif yang diambil untuk mencegahnya.

Baca juga: PENAMPAKAN Bambang Pamungkas Urus Anak Pernikahan Sirinya dengan Amalia Fujiawati, Nasib Bepe?

Baca juga: Mengharukan!Ayah dan Anak Ini Selamatkan 2000 Nyawa Setelah Berdiri di Rel Kereta Api Sepanjang Hari

Baca juga: BENCANA NTT Bikin Artis Marion Jola Susah Tidur, Tanah Kelahiran Tercinta #PrayforNTT

Pada September 2020, seorang wanita muda, saat sedang memotong rumput di sebuah ladang di distrik Hathras di negara bagian Uttar Pradesh, diperkosa oleh sekelompok anak muda.

Anggota keluarga menemukan korban dalam keadaan telanjang, dengan lidah patah dan tulang punggung patah.

Korban dibawa ke rumah sakit di New Delhi untuk perawatan, tetapi tidak selamat dan meninggal setelah itu.

(yui/tribun-medan.com)