Kesehatan
Aurel Mengidap Penyakit Kista, Jeslin (19) Bertanya ke Dokter: Apakah Wanita Perawan Mengidap Kista?
Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar ini sudah menyandang status sebagai suami dan istri. Namun Aurel mengidap penyakit Kista.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN-MEDAN.COM - Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar ini sudah menyandang status sebagai suami dan istri.
Agaknya Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar pun antusias untuk segera memiliki momongan.
Bahkan sebelum menikah pun Aurel Hermansyah sudah memeriksakan kesehatan dirinya untuk mempersiapkan diri mengandung bayi kembar.
Kedua pasangan pengantin baru itu.memang mengaku ingin memiliki anak kembar.
Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar setelah selesai menggelar acara Akad Nikah, pada Sabtu (3/4/2021). (kolase Instagram @attahalilintar/aurelie_hermansyah)
Saat memeriksakan diri, Aurel yang ditemani oleh Ashanty dibuat terkejut oleh keterangan dokter seusai memeriksanya.
Dokter tersebut menyebut Aurel memiliki kista ovarium.
Meskipun begitu, kesehatan putri sulung Anang Hermansyah itu dinyatakan cukup baik. Tentu hal ini mengagetkan publik. Namun, tidak bagi sang ibu kandung, Krisdayanti.
Melansir kanal Youtube HITZ INFOTAINMENT pada Selasa (5/4/2021), KD, sapaan akrabnya, mengaku sudah mengetahui bahwa sang putri mengidap kista sejak umur 16 tahun.
Krisdayanti mengungkap dirinya sudah mengetahui sang putri mengaidap kista sejak berusia 16 tahun
"Kalau saya, dari anak saya umur 16 tahun, saya tahu ada kista," ujarnya.
Tak hanya itu, Krisdayanti pun juga sudah pernah memeriksakan sang putri ke klinik.
"Dulu saya bawa ke klinik, usia 16 pertama kali mens," lanjutnya.
"Sudah diperiksakan insya Allah baik-baik ya," sambung KD.
Tak hanya Aurel, ternyata adik Krisdayanti pun juga mengidap kista.
"Adik saya sendiri juga ada kista," ujar KD yang dilansir dari grid.id yang berjudul:Istri Atta Halilintar Dikabarkan Idap Kista Ovarium, Krisdayanti Ungkap Sudah Tahu Sejak Aurel Hermansyah Berusia 16 Tahun : Saya Tahu Ada Kista
DIKUTIP dari kanal YouTube The Hermansyah A6, sebelum menikah, Aurel sempat mengunjungi dokter untuk medical check up dan saat diperiksa, diketahui ada kista di rahimnya.
"Kita cek itu semuanya bagus, cuma ada kistanya," kata dokter dalam video.
Dokter kandungan tersebut juga belum bisa memastikan jenis kista yang diidap Aurel dan memintanya untuk tidak khawatir.
"Kita harapnya sih kista hormonal. Makanya saya belum kasih obat atau apa. Kalau dia hormonal, diharapkan ketika kembali (kontrol) setelah menstruasi, bisa hilang," jelas sang dokter.
Dikutip dari laman NHS, Kista ovarium kerap terjadi pada wanita. Kista ovarium biasanya hilang dalam waktu beberapa bulan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi jika tidak hilang.
Kebanyakan kista tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya. Namun kista ovarium yang cukup parah akan menyebabkan gejala sebagai berikut:
1. Nyeri panggul, yang bisa datang dan pergi, serta bisa menyebar ke daerah punggung bawah dan paha.
2. Haid tidak teratur
3. Kesulitan buang air besar atau sakit saat buang air besar.
4. Merasa kembung atau bengkak pada perut
5. Merasa sangat kenyang setelah makan hanya sedikit
6. Nyeri saat berhubungan seks
Apa itu kista ovarium?
Dikutip dari laman Alodokter yang ditinjau oleh dr. Tjin Willy, kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita.
Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi.
Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan satu lagi di sebelah kiri rahim.
Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita.
Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur tiap bulan (mulai dari masa pubertas hingga menopause), serta memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, kista termasuk jenis gangguan yang sering terjadi.
Gejala Kista Ovarium
Sebagian besar kista ovarium berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
Kista ini biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan.
Kista baru menimbulkan masalah jika tidak kunjung menghilang atau justru makin membesar.
Dalam kondisi seperti ini, penderita dapat merasakan nyeri panggul atau perut kembung.
Kondisi serius dapat terjadi saat kista pecah atau jaringan ovarium terpelintir sehingga memerlukan penanganan secepatnya.
Pada kasus tertentu, kista ovarium juga bisa memengaruhi kesuburan wanita.
Penyebab Kista Ovarium
Terbentuknya kista ovarium tergantung dari berbagai faktor.
Bisa terkait dengan siklus menstruasi maupun akibat ada pertumbuhan sel yang tidak normal.
Walaupun terdapat pertumbuhan sel yang abnormal, biasanya kista ovarium bersifat jinak. Namun, terkadang kista ovarium bisa berkembang menjadi ganas.
Penanganan Kista Ovarium
Langkah penanganan terhadap kista ovarium dilakukan berdasarkan usia pasien, jenis, atau ukuran kista.
Beberapa pilihan penanganan kista ovarium, salah satunya hanya pemantauan rutin saja jika kista masih kecil dan tidak menimbulkan gejala.
Namun, jika kista membesar, dapat dilakukan tindakan operasi pengangkatan kista.
Memang sulit untuk dapat mencegah timbulnya kista. Kendati demikian, pemeriksaan panggul secara teratur dapat memantau jika terjadi perubahan pada ovarium.
Pemeriksaan juga perlu dilakukan jika terjadi mengalami menstruasi di luar kebiasaan.
Tanya Jawab pasien dan dokter soal Kista
Pertanyaan
Melalui lama Alodokter, seorang netizen bernama Jesslin bertanya ke dokter, bahwa dirinya diduga mengidap kista bartholin. Padahal dirinya sama sekali tidak pernah melakukan hubungan seksual.
"Nama saya Jesslin usia 19 tahun dan masih perawan. Saya tidak pernah berhubungan seksual sama sekali tetapi muncul sebuah benjolan di bagian kanan dalam vagina saya. Ketika saya searching ternyata itu seperti kista bartholin. Padahal saya tidak pernah melakukan hubungan seksual sekalipun. Apakah ini benar kista bartholin atau hanya bisul biasa? Benjolannya terasa sakit semakin hari dan tampak membesar. Dalamnya agak lunak dan bentuknya kini sebesar ibu jari. Trims," tulisnya.
Jawaban
Hai, pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih telah memberikan pertanyaan di Alodokter.com. Saya dr. Radhianie Djan akan mencoba membantu menjawab pertanyaan anda.
Kelenjar batolin adalah kelenjar normal yang terdapat pada kedua sisi bibir vagina.
Kelenjar bartolin sendiri mempunyai fungsi sebagai pelumas pada saat melakukan hubungan seksual. Kelenjar ini sulit dideteksi baik oleh tangan atau mata.
Karena kelenjar ini berfungsi untuk mengeluarkan cairan atau pelumas, jika kelenjar ini tersumbat makan akan terbentuk Kista bartolin.
Jika sumbatan pada kista bartolin sudah cukup besar, maka akan terbentuk kista bartolin.
Ukuran kista bartolin pun bervariasi, dan biasanya kista bartolin baru akan dirasakan atau disadari ketika sudah berukuran agak besar. Sumbatan dari kelenjar batolin dapat disebabkan karena banyak hal, seperti infeksi bakteri, iritasi, dan peradangan.
Jika kista bartolin terinfeksi oleh bakeri, terdapat beberapa bakteri yang dapat menyebabkan yaitu,
1. Gonococcus
2. Chlamydia trachomatis
3. Stretprococcus pneumonuiea
4. Escherichia coli
5. Haemophilus influenzae
Kista bartolin pada umumnya tidak bergejala dan biasanya tidak menyebabkan rasa nyeri. dan kista bartolin juga tidak berpengaruh terhadap kehamilan.
Jika kista bartolin Anda sebesar kelereng, dan terlihat menonjol, maka biasanya hal tersebut membutuhkan tindakan pengangkatan/operasi atau dapat juga dilakukan tindakan marsupilasi kista, atau penyedotan kista.
Obat-obatan biasanya tidak dapat membuat kista tersebut mengecil.
Obat-obatan biasanya hanya dapat meringankan iritasi, infeksi yang mungkin menyebabkan kista tersebut.
Selain itu, terdapt beberapa penyakit yang memilki gejala benjolan pada vagina yang serupa seperti kista bartolin yaitu,
1. Kista sebasea
2. Kutil kelamin
3. Gartner duct cyst
4. Skene duct cyst
5. Sifilis
6. dan kemungkinan lainnya.
Oleh karena itu, disarankan agar Anda berkonsultasi secara langsung ke dokter spesalis bedah, dokter spesialis kandungan atau dokter spesialis kulit dan kelamin.
Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lanjutan agar dapat mengetahui lebih jelas penyebab dari benjolan pada vagina yang Anda alami.
Sekian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk mengatasi keluhan anda.
Salam, dr. Radhianie Djan, BMedSc.
Baca juga: Perintah Jokowi, Panglima TNI dan KSAD ke Mayjen Maruli Simanjuntak Tangani Bencana Alam di NTT-NTB
Baca juga: LINK Download Jadwal Puasa Ramadan Versi Pemerintah dan Muhammadiyah
Baca juga: Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Pilih Bulan Madu ke Bali, Pilih Tempat yang Privasinya Bagus
(*/Tribunmedan.id/ Grid.id/ Alodokter.com)
