Gubernur Edy Rahmayadi Marah Temukan Beras Tak Sesuai Takaran, Pedagang Langsung Keringat Dingin

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi lakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional Sei Sikambing, Kota Medan, Jumat (9/4/2021).

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Yufis Nianis Nduru
Gubernur Edy Rahmayadi marah saat menemukan berat beras di kemasan tak sesuai takaran yang tercetak sesuai label di Pasar Sei Sikambing, Kota Medan, Jumat (9/4/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Yufis Nianis Nduru

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi lakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional Sei Sikambing, Kota Medan, Jumat (9/4/2021).

Pada saat sidak, Gubernur Edy Rahmayadi marah dan menegur seorang pedagang lantaran ada beras yang tidak sesuai takaran.

Pada label kemasan beras tertulis berat 10 kilogram, namun ketika ditimbang hanya 9,5 kg.

Edy pun menyuruh pedagang tersebut untuk timbang beras secara berulang.

"Coba timbang dulu, di label tercatat berat 10 kilogram, ini hasilnya hanya 9,5 kilogram. Jangan ada yang kurangi ya," ujarnya.

Melihat kejadian itu, istri Gubernur Edy Rahmayadi, Nawal Edy Rahmayadi ikut kesal.

"Banyak kali kurangnya itu, sedikit-sedikit udah berapa," ujar Nawal.

Baca juga: 2 Masjid Bersejarah di Medan, Sudah Ada Sejak Jaman Kesultanan Deli, Ada yang Sudah 7 Kali Renovasi

Baca juga: Camat Medan Sunggal Akan Pecat Kepling yang Gandeng Ormas Bubarkan Kerumunan Kuda Kepang

Dimarahi oleh Gubernur dan istrinya, pedagang sembako itu terlihat pucat dan langsung keringat dingin.

"Dari kilangnya bermasalah, dia marah tapi nanti akan ditegur pabriknya, soalnya timbangan kami tidak bermasalah, barang kali timbangan di sana," ujar pedagang tersebut.

Ia menambahkan harga beras normal ada Rp 10-12 ribu tergantung merek, gula dan telur standar, minyak goreng naik Rp 14 ribu.

Usai memberi teguran, Gubernur Edy Rahmayadi melanjutkan berkeliling di beberapa pedagang seperti pedagang telur, daging sapi, bawang, cabe, ayam, dan pakaian.

Ia temukan beberapa harga naik dan menegur pedagang agar tidak naikkan harga dengan alasan mau Ramadhan.

"Alasan klasik (jelang Ramadhan) jadi kita pantau tidak hanya di hilir tapi di hulu. Jadi jangan ada main-main harga. Apabila uang di Sumut ini berkurang lantas produk ini tinggi, kita jadi inflasi. Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan," ujar Edy kepada wartawan.

Edy Rahmayadi melakukan sidak bersama istri. Keduanya mengenakan pakaian dan sepatu olahraga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved