Toge Penyabungan Khas Mandailing Natal di Jalan Letda Sujono Medan, Padukan Es Campur dengan Cendol
Bagi Anda yang ingin menikmati kelezatan dan kenikmatan dari Toge Penyabungan, Anda bisa datang ke Jalan Letda Sujono Medan.
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Toge Penyabungan merupakan salah satu kuliner yang cukup banyak diminati masyarakat di Kota Medan.
Panganan yang berasal dari Mandailing Natal ini akan menjadi primadona ketika bulan Ramadan.
Banyak penjual Toge Penyabungan akan menjajahkan dagangannya ketika Ramadan.
Baca juga: Goyang Bokongnya di TikTok Dianggap Terlalu Vulgar, Mahkota Miss Papua Nugini Lucy Maino Dicopot

Perpaduan antara santan dan campuran beberapa bahan makanan seperti ketan hitam, ketan putih, lupis, candil dan cendol, serta lelehan gula aren, membuat minuman yang satu ini sering dijadikan untuk menu berbuka puasa.
Baca juga: Goyang Bokongnya di TikTok Dianggap Terlalu Vulgar, Mahkota Miss Papua Nugini Lucy Maino Dicopot
Bagi Anda yang ingin menikmati kelezatan dan kenikmatan dari Toge Penyabungan, Anda bisa datang ke Jalan Letda Sujono Medan.
Di sana ada beberapa pedagang yang menjual Toge Penyabungan.
Salah satunya adalah Haswin Nasution yang menjual Toge Penyabungan setiap harinya.
“Sejarahnya, dulu minuman ini sering diminum supir bus ALS yang singgah di Panyabungan saat pekan Kamis. Mereka menyebut Toge karena hanya dijual saat pekan.” Ujar Haswin.
Mulanya usaha Es Toge Panyabungan yang diteruskan oleh Haswin ini dirintis oleh almarhum ayahnya.
Setelah mengundurkan diri sebagai supir dari salah satu perusahaan otobus terkenal di Sumatera Utara, almarhum ayah Haswin memutuskan untuk berjualan Toge Panyabungan.
• Bak Sudah Buka Pintu Hati, Terekam Video BCL Peluk Mesra Ariel Noah, Posisi Tangannya Disorot
Usahanya tersebut diberi nama Es Toge Panyabungan.
Haswin menceritakan, latar belakang almarhum ayahnya bisa membuat minuman Toge Panyabungan karena pernah belajar dari neneknya yang juga merupakan penjual Toge Panyabungan cukup terkenal pada masanya di sekitaran Jalan Karya Medan.
"Kalau bisa dibilang ini usaha turun termurun sejak nenek saya, kemudian ayah saya dan sampai sekarang," ungkapnya.
Sang ayah telah berjualan di kawasan Jalan Letda Sujono sejak tahun 2003 lalu hingga saat ini.
Hingga kini usaha tersebut berhasil diteruskan oleh Haswin dengan tetap menjaga resep yang sudah turun temurun dari dang nenek.