Diculik untuk Dinikahi Secara Paksa, Gadis Cantik Ini Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Karena Melawan
Seorang wanita ditemukan meninggal dunia setelah dia diculik untuk dinikahi secara paksa.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Para pengunjuk rasa menyerukan pemecatan menteri dalam negeri dan kepala polisi kota sambil memegang spanduk bertuliskan slogan seperti 'Siapa yang akan menjawab pembunuhan Aizada?', 'Akhiri pembunuhan wanita' dan 'Siapa yang masih berpikir bahwa pembunuhan adalah tradisi?'
Pengunjuk rasa lainnya mengangkat tanda bertuliskan, 'Berapa banyak dari kita yang harus mati sebelum penculikan berhenti?'
Baca juga: Ayah Bejat Perkosa Anak Tirinya Berkali-kali saat Istrinya Kerja,Lalu Paksa Minum Pil KB dan Diancam
Penculikan pengantin wanita, yang dikenal secara lokal sebagai Ala Kachuu, berakar pada masa lalu nomaden negara Asia Tengah itu dan berlanjut hingga era Soviet, meskipun dalam skala yang lebih kecil.
Praktik ini melibatkan calon pengantin pria secara paksa membawa seorang wanita atau gadis muda kembali ke rumahnya sebelum menekannya untuk menyetujui pernikahan dengan menulis surat persetujuan.
Tetapi praktik tersebut menjadi kronis setelah negara merdeka pada tahun 1991.
Baca juga: MAKIN MEMANAS, Hotma Sitompul Kini Buru Hotman Paris Hutapea, Ini Pemicunya, Desiree Masih Dipantau
Penculikan pengantin kemudian dilarang pada 2013, tetapi hukuman sangat jarang dan para penyintas enggan mengajukan pengaduan karena ancaman kekerasan dan stigma budaya.
(yui/tribun-medan.com)