Breaking News

Ramadhan 2021

Sudah Setengah Abad Yayasan India Muslim Pertahankan Tradisi Bagi-bagi Bubur Sup Khas India di Medan

Memasuki bulan suci Ramadhan 1442 H, warga Kota Medan kembali dimanjakan dengan sajian menu berbuka puasa yang sulit ditemui pada hari biasa.

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Aqmarul Akhyar
Ibu Salma (61) yang sudah 7 Ramadhan berturut turut menjadi koki memasak Bubur Sup Khas India di Masjid Ghaudiyah yang terletak di Jalan KH Zainal Arifin, Kota Medan, Selasa (13/4/2021) 

Laporan Reporter Tribun Medan/Aqmarul Akhyar

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memasuki bulan suci Ramadhan 1442 H, warga Kota Medan kembali dimanjakan dengan sajian menu berbuka puasa yang sulit ditemui pada hari biasa.

Seperti bubur sup khas India yang disajikan hanya saat bulan suci Ramadhan oleh Yayasan India Muslim, di Jalan KH Zainul Arifin, Petisah Tengah, Kec Medan Petisah, Kota Medan.

Ketua Yayasan India Muslim, H Muhammad Sidik Saleh, mengatakan bahwa bagi-bagi menu berbuka puasa bubur sup khas India merupakan tradisi sejak turun menurun saat bulan Ramadan tiba.

Pada Ramadhan 1442 H ini, pihaknya membagikan 500 porsi bubur sup khas India untuk menu berbuka puasa.

"Selama bulan puasa ini, kami membagikan 500 porsi bubur sup khas India kepada tiga masjid saja," tuturnya, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Toyota Avanza Terguling di Jalan Tol Medan-Tebingtinggi, Satu Keluarga Asal Air Joman Tewas

Baca juga: TERNYATA Eko Kurniawan Dibunuh Teman Kencannya Seusai Intim di Kuburan China, Berikut Temuan Polisi

Ketiga masjid tersebut yakni Masjid Ghaudiyah di Jalan KH Zainal Arifin, Masjid Jamik di Jalan Taruma, dan Masjid Taj’ul di Jalan Teuku Cik Di Tiro.

Ketiga masjid itu lokasinya tidak berjauhan, masih dalam kawasan Kampung Madras yang berada di Kecamatan Medan Polonia dan Petisah.

Masjid Ghaudiyah yang terletak di Jalan KH Zainal Arifin, tepatnya di Kampung Madras (dahulu Kampung Keling), menjadi lokasi pembuatan bubur khas India ini.

Menu berbuka puasa itu kemudian diantar ke Masjid Jamik dan Taj’ul.

Sidik Saleh mengatakan, bubur sup khas India ini memang selalu menjadi menu favorit bagi warga Medan yang mayoritas keturunan India.

Cita rasanya yang khas membuat bubur ini juga banyak diminati masyarakat dari etnis lainnya.

Menurut dia, tradisi ini di Medan sudah berlangsung lebih dari setengah abad.

“Waktu saya kecil sudah ada bubur sup ini. Saya tahu itu sudah 50 tahun, bisa jadi lebih ya,” ucap Sidik.

Baca juga: TRAGEDI Berhubungan Intim Sesama Jenis di Semak-semak Kuburan China Delitua, Berujung Maut

Baca juga: Keluar Air Mani atau Mimpi Basah Jelang Imsak, Lalu Makan Sahur, Puasanya Sah atau Batal?

Meski dalam masa pandemi Covid -19, bubur sup khas India ini menjadi menu wajib yang dihidangkan di masjid selama Ramadhan.

Sebab, budaya menyantap bubur ini sudah ada secara turun-temurun di Kampung Madras.

“Sudah dua tahun berturut-turut ini kita supplay ke tiga masjid. Paling banyak di Masjid Jamik bisa 300-350 porsi. Karena setiap Ramadhan banyak yang berbuka di sana, mulai dari tukang becak, ojek, dan warga yang singgah,” katanya.

Dalam sehari, dikatakan Sidik, pihaknya menghabiskan 10 kilogram beras untuk menmbuat 500 porsi bubur sup.

Menurut dia, jumlah itu kemungkinan kurang melihat antusias masyarakat pada Ramadan kali ini cukup tinggi.

“Tiap hari kurang lebih 500 porsi kita masak, tapi ini ada kenaikan. Tahun lalu biasa mulai start 6-7 kg dan naik sampai 10 kg beras. Tapi sekarang ini karena antusias masyarakat jamaah yang ada di tiga masjid ini luar biasa, hari pertama saja 10 kg. Supaya jangan ada yang kecewa kita lebihkan, karena tahun pertama covid lalu kita masak 6 kg kurang,” kata Sidik.

Menu berbuka ini juga digemari oleh semua kalangan, mulai anak-anak hingga orang tua.

Termasuk warga dari etnis Melayu, Jawa, Batak, dan Tionghoa juga suka ketika mencicipi menu ini.

Baca juga: Sempat Kesal Bayi Tetangganya Nangis Terus,Wanita Ini Kaget saat Temukan Kotak Kardus di Depan Rumah

Baca juga: Ribuan Orang Antre Pencairan Dana Bantuan BPUM Rp 1,2 Juta, Begini Penjelasan Bank BNI Cabang Medan

Pada Ramadhan tahun ini, Yayasan India Muslim juga akan melaksanakan tradisi acara buka puasa bersama tiap akhir pekan. Menurut keturunan masyarakat India di Kota Medan, tradisi ini disebut Muri.

“Kadang-kadang orang dari luar pun ngambil. Ada yang bawa rantang dan macam-macam. selama masih ada kita berikan. Tidak harus orang India, karena masjid ini terbuka untuk umum. Hari minggu ada buka puasa bersama (Muri), nanti sekali masak untuk 300 sampai 400 orang. Tahun lalu tidak kita adakan,” ucap Sidik.

Sementara sang juru masak, Salma mengatakan, bubur sup khas India ini komposisi utamanya adalah beras yang diolah bersamaan dengan bahan lain seperti daging kambing, wortel, tomat, dan daun sup.

Untuk pilihan jenis rempah dan bumbu juga berbeda dengan sup daerah lain.

“Komposisinya beras, pakai daging kambing, wortel, tomat, daun sup. Bumbunya beda dengan sup lainnya. Kalau lain-lain daerah pasti beda rempah rempahnya,” ujar Salma.

Baca juga: Aburizal Bakrie Letjen Purn Sudi Silalahi Disuntik Vaksin Nusantara, Besok Pimpinan & Anggota DPR

Baca juga: PENGAKUAN Hidayat Bunuh Teman Kencan, Marah Saat Beradegan Intim Kepalanya Terbentur Semen Kuburan

Salma mengaku, dirinya sudah dipercaya menjadi juru masak selama 7 Ramadan berturut-turut.

Menurut dia, butuh 6 hingga 7 jam untuk bisa memastikan sup benar-benar sudah matang.

“Saya sudah 7 tahun menjadi juru masak, kalau yang lalu itu sudah lama. Penggemar bubur ini juga tidak hanya orang India,” ucap Salma.

Ia menambahkan warga Medan juga bisa mencicipi menu berbuka bubur sup khas India ini.

Minimal 30 menit sebelum jadwal berbuka puasa sudah hadir di masjid demi menghindari antrean panjang.

(cr22/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved