Viral Medsos
Fakta Lain Jason, Pelaku Penganiaya Perawat RS Siloam, Ternyata Mualaf, Tetangga: Lebaran Bagi THR
Di mata tetangga, Jason yang merupakan mualaf itu sosok yang dermawan-- suka bagi-bagi THR saat lebaran.
"Permintaan maaf pelaku kami terima tapi tidak dengan proses hukum akan tetap dilanjutkan," tegasnya, Sabtu (17/4/2021)
Subhan mengatakan, langkah hukum ini diambil sebagai bentuk pertanggung jawaban atas perilaku penganiayaan yang dialami rekan sejawat PPNI, yang harusnya tidak sampai melakukan penganiayaan fisik ke korban.
Baca juga: Amanda Manopo Jadi Sorotan Gegara Pakai Mukena dan Ibadah Bareng Arya Saloka, Ternyata untuk Hal Ini

"Kami kemarin bertemu langsung dengan korban, namun belum dengan orangtuanya. Kondisi kesehatannya stabil dan masih menjalani perawatan di RS Siloam guna pemantauan dari pihak RS dan Dinkes Provinsi Sumsel," katanya.
Akibat kejadian kemarin ada bekas kekerasan fisik memar di dekat bibir, pipi dan di daerah perut lebam dan trauma secara psikis. "Ada trauma tapi in sya Allah beliau setelah sehat kembali siap kembali bekerja," katanya.
Ia mengatakan, korban hanya berharap pada aparat hukum dapat menjalankan proses hukum sehingga dirinya mendapatkan rasa keadilan.
"Kita siap dukung untuk menyelesaikan proses hukum ini," katanya.
Baca juga: TERKUAK Ayus & Nissa Sabyan Tiba-tiba Bertemu di Air Terjun, Tapi Dia Kerap Absen Sidang Perceraian
JT Minta Maaf
Teka-teki siapa sosok pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang akhirnya terjawab.
Bukan anggota polisi seperti informasi yang beredar, melainkan seorang pengusaha.
Pria itu adalah JT (28).
Ia ditangkap karena menganiaya CRS seorang perawat RS Siloam, pada Kamis (15/4/2021) sekira pukul 16.50 WIB.
Ditemui saat press release di Polrestabes Palembang, JT mengatakan mendengar anaknya menangis pada saat pulang dari RS Siloam ia emosi.
"Saya emosi hingga nekat mendatangi perawat tersebut di RS tersebut," ujarnya Sabtu (17/4/2021).

Pengusaha sparepart mobil dan motor di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI ini menjelaskan, yang membuatnya tambah emosi karena ia harus bolak balik menjenguk anaknya di RS tersebut, ditambah lelah bekerja.
"Anak saya sudah empat hari dirawat di sana dan saya harus bolak balik untuk menjenguknya. Mendengar infus anak saya dilepas hingga anak saya menangis saya tidak terima," katanya.