Guru Komplain Diminta Masuk Sekolah saat Ramadan, Berikut Jawaban Kadisdik Kota Medan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan memberikan penjelasan soal keluhan guru yang enggan bekerja di sekolah selama Ramadan
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN--Guru yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan merasa keberatan diminta bekerja bulan Ramadhan 2021.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan mengatakan bahwa kebijakan itu sejalan dengan aturan presensi (absen) online di tiap sekolah.
"Itu memang berdasarkan surat edaran pemerintah Kota Medan. Isinya khusus guru PNS sekarang harus presensi pagi dan sore. Makanya guru menyesuaikan lah untuk ke sekolah," jelasnya kepada Tribun Medan melalui saluran telepon, Minggu (18/4/2021).
Dia pun membenarkan untuk tahun 2020 di bulan Ramadan guru-guru tidak harus setiap hari ke sekolah.
Baca juga: MALANGNYA Nasib Guru Honorer RR (32), Hilang Sebulan, Ternyata Dibunuh Pacarnya Oknum TNI Praka MAM
Tetapi akibat aturan presensi inilah guru yang ASN di kota Medan harus hadir setiap harinya.
"Memang tahun lalu masih manual dan belum ada presensi seperti saat ini. Absen online ini menyangkut masalah keaktifan dan kinerja aparatur sipil negara. Agar guru yang ASN tetap termonitor kinerjanya," sebutnya.
"Misalnya apakah guru itu benar - benar kerja? Dimana kerjanya? Dengan absen online kan pengawasannya lebih berjalan," sambungnya.
Dia pun menanggapi keluhan guru, bahwa sebenarnya presensi online itu tidak merepotkan para guru.
Baca juga: Setelah Membunuh Dua Guru dan Sandera Mayatnya, KKB Tembak Mati Siswa SMA, Motornya Dibakar
Saat ditanya apakah guru boleh keluar dari sekolah saat absen awal dan kembali lagi ketika absen pulang, ia menjawab, menyebut guru harus menyesuaikannya.
"Ya namanya siswa pun masih daring. Ya mereka lah yang menyesuaikan situasi para guru," katanya.
Ia pun mengatakan selama ini sebelum bulan ramadan, guru memberikan pembelajaran dari sekolah meski online.
Sehingga soal akan menyebabkan klaster baru tentu dapat dicegah dengan mengaktifkan protokol kesehatan.
"Tidak masalah, kan guru pandai mengatur jarak, menggunakan masker, dan selalu menjaga kebersihan. Sebenarnya tak bulan ramadhan pun guru setiap hari datang ke sekolah dan itu tidak ada persoalan," ucapnya.

Adlan mengungkapkan perbedaan dengan sistem mengajar di bulan ramadhan 2020, guru hanya menyesuaikan dengan murid.
Kalau murid membutuhkan libur di bulan Ramadhan maka guru serupa. Sebab tidak ada tuntutan absen online untuk kinerja saat itu.