Jalan Hancur Lebur di Marelan Mirip Jebakan Bat Man dan tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah
Ruas jalan di kawasan Medan Marelan banyak yang hancur lebur dan rusak parah. Sampai sekarang tak kunjung ada perbaikan
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Array A Argus
Padahal motornya itu kerap digunakan untuk mencari nafkah.
Baca juga: Duh, Jalan Rusak di Patumbak Makan Korban, Guru Ngaji Terluka Sampai tak Bisa Bicara
"Sering rusak motor gara-gara jalan rusak, karena lubang kadang jadi benturan, shock cepat rusak, body motor pun renggang-renggang, sering ke bengkel lah. Sama abunya bikin sesak nafas di Marelan ini," ungkapnya.
Sementara itu, Sugi, pengendara Gocar yang merupakan Marelan Pasar IV Keluarga Terjun mengeluhkan kondisi jalan rusak yang menimbulkan kemacetan.
Katanya, tiap akhir pekan tiba, pasti terjadi macet panjang di sejumlah persimpangan, di antaranya Simpang Tiga Titi Papan-Marelan, Simpang Kantor, dan Simpang Pasar V Marelan.
"Setiap hari macetnya luar biasa di Marelan ini. Banyak simpang dan jalan yang rusak sebabkan macet, apalagi kalau sudah hujan, gak bisa cepat-cepat melaju naik motor atau mobil. Setiap hari macetnya sudah kayak macet orang mudik lebaran Marelan ini," katanya.

Camat Marelan Yunus mengatakan bahwa status jalan protokol Marelan Raya, Jalan Titi Pahlawan merupakan jalan provinsi.
Kendalanya saat ini anggaran yang memang belum ada.
"Status jalan Marelan Raya memang status jalan provinsi, pihak Pemko Medan sudah beberapa kali menyampaikan kondisi jalan agar diperbaiki," katanya.
Amatan www.tribun-medan.com, kemacetan di Marelan juga disebabkan faktor pasar-pasar tradisional yang membuka lapak di pinggir jalan dan tidak berfungsinya (mati total) rambu traffic light di Simpang Pasar V Marelan.
Baca juga: Usai Dilantik Jadi Wali Kota, Bobby Nasution: Jalan Rusak di Medan Akan Selesai Dua Tahun
Selain itu, aktivitas pedagang kaki lima masih belum tertata di sepanjang Jalan Marelan Raya.
Akses jalan via Marelan ini merupakan jalur lain menuju objek vital Pelabuhan Belawan, Terminal Penumpang Bandar Deli yang merupakan terminal penumpang jalur laut terbesar di Pulau Sumatera. Namun, akses jalan via Marelan masih kurang perhatian pihak pemerintah.(dyk/tribun-medan.com)