Manuver Politik Menteri Nadiem Makarim di Tengah Isu Reshuffle Mendadak Temui Megawati Soekarnoputri
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjadi sorotan publik di tengah isu reshuffle kaniet Presiden Jokowi.
TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjadi sorotan publik di tengah isu reshuffle kaniet Presiden Jokowi.
Banyak kalangan menilai kinerja Menteri Nadiem layak dievaluasi.
Nama Nadiem Makarim pun ramai disebut-sebut bakal terkena reshuffle kabinet.
Di tengah santernya isu tersebut, Menteri Nadiem dianggap melakukan manuver politik dengan bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan berlangsung di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (20/4/2021).
Turut hadir pada pertemuan tersebut, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan juga Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Ekspresi Pejabat Tanjungbalai usai Diperiksa 3 Jam oleh KPK terkait Dugaan Jual-beli Jabatan
Baca juga: BREAKING NEWS, Sekda Tanjungbalai Diperiksa Penyidik KPK di Polres Tanjungbalai
Mantan bos GoJek itu pun tak sungkan pamerkan fotonya bersama Megawati Soekarnoputri, di akun instagramnya.
"Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau," tulis Nadiem dalam keterangan fotonya, Selasa (20/4/2021).
Tak ayal, pertemuan itu pun menjadi pembahasan banyak pihak.
Banyak pihak menyebut pertemuan itu terkait isu perombakan kabinet, menyusul bergabungnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Ristek.
Nadiem juga disorot terkait hilangnya materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pancasila serta tidak dicantumkannya nama pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meski, hal tersebut sudah dibantah.
Isu perombakan kabinet juga santer disebut bakal dilakukan hari Rabu Pon atau Rabu Pahing.
Namun pihak istana melalui Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah ada reshuffle di hari Rabu.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengungkapkan isi pertemuan antara Menteri Nadiem Makarim dengan Ketua Umum PDIP yang juga Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan tersebut membahas soal revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Basarah membantah jika disebut mata pelajaran Pancasila yang tidak masuk ke dalam PP 57/2021 karena UU Sisdiknas itu menyebut bukan pelajaran wajib.
Menurut Ketua DPP PDIP itu, pelajaran Pancasila merupakan hal penting dalam sebuah negara.
"Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum negara sehingga semua pembentukan peraturan perundang-undangan harus bersumber dan tidak boleh menyimpangi apalagi bertentangan dengan Pancasila," kata Basarah melalui keterangannya, Rabu (21/4/2021).
Basarah menambahkan, selain dalam UU 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi juga sudah diatur mata kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib.
"Mestinya yang dilakukan pemerintah dalam membentuk PP 57 tahun 2021 juga merujuk kepada UU 12 tahun 2012 tersebut bukan malah melanjutkan kekosongan hukum pada UU Sisdiknas tersebut," ujar Basarah.
Sementara itu, Megawati menjelaskan pentingnya mata pelajaran Pancasila dan Bahasa Indonesia dimasukkan dalam Standar Pendidikan Nasional.
Pasalnya, sangat fundamental fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita agar generasi muda kita tidak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.
"Selain sebagai dasar dan ideologi negara kita, Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia, sehingga kalau menurut saya mata pelajaran Pancasila itu wajib masuk dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang," ucap Megawati.
Nadiem menyambut baik hasil diskusi dengan Megawati dan menyatakan persetujuannya agar dalam revisi PP 57 tahun 2021 akan memasukan mata pelajaran Pancasila dalam Standar Pendidikan Nasional.
"Sikap saya selaku Mendikbud setuju agar mata pelajaran Pancasila dimasukan dalam revisi PP 57 tahun 2021 dengan nama mata pelajaran 'Pancasila dan Kewarganegaraan'," ujar Nadiem.
"Saya mohon bantuan semua pihak untuk mengawal revisi PP 57 tahun 2021 untukmemasukan mata pelajaran Pancasila karena instansi yang berwenang untuk revisi PP tersebut bukan hanya pihak Kemendikbud," lanjutnya.
Baca juga: VIRAL Emak-emak Nekat Bawa Sepeda Motor Masuk Jalan Tol, Bayar Pakai E-Toll di Pintu Tol dan Lolos
Isu Reshuffle Kabinet semakin mencuat ke permukaan, sejumlah nama pun kabarnya bakal diganti oleh Presiden Jokowi.
Saat ditanya terkait isu tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menyampaikan, Reshuffle Kabinet hanya diketahui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Moeldoko setelah meninjau Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (20/4/2021).
"Yang tahu hanya Presiden, ya sudah," ujarnya.
Moeldoko menegaskan, hanya Presiden Jokowi yang mengetahui soal reshuffle kabinet tersebut.
"Jawabannya satu, tentang reshuffle yang tahu hanya presiden," jelas dia.
Ia pun enggan menjawab pertanyaan lain dan langsung pergi meninggalkan awak media.
Inisial Menteri 'M'
Sebelumnya, politisi PKB Luqman Hakim memberikan informasi inisial anggota kabinet yang akan di-reshuffle Presiden Jokowi.
Luqman menyebut, menteri yang akan di-reshuffle Jokowi itu berinisial M.
Mengenai pernyataan Luqman, pengamat politik, Karyono Wibowo, mengatakan pernyataan Luqman belum tentu benar adanya dan cenderung spekulatif.
Apalagi, terdapat beberapa menteri yang memiliki inisial M dalam namanya.
"Terkait dengan wacana pergantian menteri yang berinisial M bakal diganti menurut saya itu merupakan pendapat spekulatif yang belum tentu benar. Wacana tersebut lebih sekadar sensasi," ujar Karyono, seperti diberitakan Tribunnews.com, Selasa.
"Pasalnya, jumlah menteri yang berinisial M cukup banyak di Kabinet Indonesia Maju ini. Tidak hanya Moeldoko, Muhadjir Effendi, M Lutfi, dan Mahfud MD tetapi ada yang lain seperti Muhammad Tito Karnavian dan Muhammad Basuki Hadimuljono," imbuhnya.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Tengah Isu Reshuffle Kabinet, Nadiem Temui Megawati di Rumahnya