Viral Medsos
INILAH Video 3D Hancurnya Kapal Selam ARA San Juan saat Tenggelam, Bayangkan dengan KRI Nanggala-402
Tonton Video Animasi 3D Tenggelamnya Kapal Selam ARA San Juan tahun 2017 di Laut Atlantik. Bandingkan dengan KRI Nanggala-402
* KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 850 meter
* Serpihan dan barang-barang ditemukan
* Kapal Diduga Pecah Jika Berada di kedalaman di atas 500 meter
* Bandingkan dengan tenggelamnya kapal selam ARA San Juan Argentina
* Tonton Video Animasi 3D Tenggelamnya Kapal Selam ARA San Juan di Laut Atlantik yang diunggah ulang oleh netizen ke media sosial, Sabtu (24/4/2021) di akhir berita:
*
TRIBUN-MEDAN.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf AL Laksamana TNI Yudo Margono mengumumkan KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 850 meter.
Pengumuman ini memperkecil harapan untuk menemukan korban selamat dari 53 ABK dan Non ABK termasuk Kolonel (P) Harry Setyawan, Komandan Satuan Kapal Selam Koarmada II.
KRI Nanggala-402 didesaign bertahan dalam kedalaman 200 hingga 500 meter dan akan pecah bila tenggelam pada kedalaman 850 meter.
Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, bukti-bukti tersebut ditemukan setelah melakukan pencarian selama 72 jam.
"Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti autentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," kata Hadi dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021), dikutip dari tayangan Kompas TV.
Hadi menuturkan, selama empat hari sejak kapal selam buatan Jerman itu hilang kontak, pihaknya telah berupaya keras mencari keberadaannya.
Dalam upaya ini, pihaknya dibantu oleh Polri, Basarnas, KNKT dan BPBD, serta aset-aset negara sahabat, seperti dari Australia, Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia.
Baca juga: INILAH DAFTAR Nama dan Pangkat 53 Prajurit TNI AL di KRI Nanggala-402 yang Hilang di Laut Bali

Dan dini hari tadi, lanjut Hadi, adalah batas akhir dari ketersediaan oksigen di kapal selam buatan Jerman tersebut.
"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam," ujar Hadi.
Adapun, dari bukti-bukti autentik itu, terdapat sejumlah barang yang ditemukan.
Di antaranya seperti pelusur tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye yang biasa digunakan sebagai pelumas periskop kapal selam.
Ada juga temuan yang biasa digunakan ABK Nanggala untuk salat, dan spon untuk menahan panas pada presroom
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, posisi kapal selam KRI Nanggala-402 diprediksi berada di kedalaman 850 meter.
Hal itu berdasarkan barang-barang yang diduga dari KRI Nanggala-402, ditemukan di sebuah palung laut dengan kedalaman 850 meter.
Adapun, lokasi temuan serpihan barang itu berada di sekitar dua mil laut sebelah utara dari titik kapal dilaporkan hilang.

Baca juga: SEBAGAI Istri Dansatsel Koarmada II, Widayanti Kunjungi Satu Persatu Istri Awak KRI Nanggala-402
Menurut Yudo, posisi di kedalaman 850 meter ini menyulitkan pengangkatan menggunakan kapal selam atau mengerahkan ROV (Remotely operated underwater vehicle).
Yudo juga mengungkapkan, kondisi KRI Nanggala-402 mengalami keretakan yang cukup besar.
"Dengan alat (serpihan dan barang) yang sudah keluar, terjadi keretakan."
"Karena sampai dalam 700-800 meter tentu akan terjadi keretakan di kapal selam itu," ujar Yudo.
"Sehingga barang-barang keluar, karena barang ini sebenarnya ada di dalam; penahan atau pelurus torpedo ini sampe keluar. Jadi ada keretakan besar," tambahnya.
Dari keretakan itu, Yudo menduga, air laut sudah masuk ke dalam kapal selam, tetapi bisa jadi belum semuanya masuk.
Sebab, ada pembagian kompartemen di dalam kapal.
"Air (yang masuk) kemungkinan ada, tapi ada kemungkinan ada bagian kabin yang air tidak masuk."
"Air itu bisa ada bagian enggak masuk. Jadi di dalam ruang itu di bagi kompartemen."
"(Kalau) Anggota sempat tutup, ada kemungkinan tidak kemasukan air," jelasnya.
Sehingga, menurut Yudo, pihaknya akan mengerahkan kapal untuk melakukan evakuasi terhadap para ABK yang dimungkinkan masih dalam kondisi selamat.
"Tetap dengan kesulitan ini, kami tetap melakukan prosedur untuk pengangkatan atau evakuasi berikutnya," ungkap Yudo.
Menanggapi pernyataan KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 850 meter, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Laksda Purnawirawan Soleman Pontoh dalam wawancara dengan kompas tv mengatakan,'' Wah sudah 850 meter, badan kapal sudah retak, air sudah masuk.''
Bukti temuan minyak ataupun barang yang seharusnya berada di dalam KRI Nanggala-402, kata Soleman bukti kapal selam sudah retak.
Ahn Guk-hyeon, seorang pejabat dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Korea Selatan, mengatakan KRI Nanggala-402 akan rusak jika melewati kedalaman sekitar 200 meter karena tekanan.
Ia mengatakan perusahaannya meningkatkan sebagian besar struktur dan sistem internal kapal selam Indonesia itu tetapi tidak memiliki informasi terbaru tentang kapal tersebut.
Frank Owen, dari Submarine Institute of Australia juga mengatakan kapal selam itu mungkin tenggelam terlalu dalam sehingga akan menyulitkan tim penyelamat untuk mengoperasikannya jika ditemukan.
“Sebagian besar sistem-sistem penyelamatan kapal selam hanya bisa beroperasi hingga kedalaman sekitar 600 meter. Kapal selam bisa masuk lebih dalam dari itu karena memang memiliki margin keselamatan yang dibangun di dalam desainnya, tetapi pompa dan sistem-sistem lain yang terkait dengannya mungkin tidak memiliki kapasitas untuk beroperasi. Jadi kapal itu bisa bertahan di kedalaman itu, tapi belum tentu bisa beroperasi," katanya.
Owen, yang mengembangkan sistem penyelamatan kapal selam Australia, mengatakan KRI Nanggala-402 yang sedang dicari itu tidak dilengkapi kursi penyelamat di sekitar pintu keluar yang dirancang untuk penyelamatan bawah air.
Ia mengatakan kapal selam penyelamat perlu membuat koneksi kedap air ke kapal selam yang rusak melalui rongga yang dihubungkan ke kursi penyelamat itu sehingga pintunya dapat dibuka tanpa kapal selam yang rusak dibanjiri air.
Baca juga: INILAH 10 Kapal Selam di Dunia yang Hilang dan Tenggelam Pada Kedalaman 850-907 Meter

Sebelum kasus tenggelamnya KRI Nanggala-402, Argentina juga mengalami kasus serupa kapal selam ARA San Juan miliknya tenggelam, 15 November 2017 dan menewaskan seluruh awak yang berjumlah 44 orang.
Setahun kemudian puing-puing kapal selam ARA San Juan ditemukan dalam operasi pencarian “Ocean Infinity of the US” di kedalaman sekitar 900 meter, di bagian timur Semenanjung Valdes, Patagonia.
Argentina telah menghabiskan lebih dari 25 juta dolar AS dalam operasi pencariannya.
Ocean Infinity dikatakan mendapatkan imbalan sebesar 7,5 juta dolar AS untuk menemukan kapal selam yang hilang.

Namun Argentina akhirnya memutuskan tidak mengangkat bangkai kapal selam ARA San Juan karena masalah biaya dan ketersediaan teknologi saat itu.
Saat ditemukan, pejabat Argentina menunjukkan gambar kapal selam, yang terletak di dasar laut dengan lambungnya dalam kondisi benar-benar rusak.
Bagian baling-balingnya terkubur dan puing-puing berserakan hingga sejauh 70 meter.

Suatu penyelidikan menemukan bahwa bencana itu disebabkan ketidakefisienan komandan Angkatan Laut dan keterbatasan anggaran, bukan karena serangan atau tabrakan.
Kapal selam yang sebelumnya terpotong dalam dua bagian itu disatukan kembali pada tahun 2008-2014, dan para pakar sudah mengingatkan bahwa hal itu dapat membahayakan keselamatan awak. Tetapi peringatan itu tidak diindahkan.
VIDEO Animasi 3D Tenggelamnya Kapal Selam ARA San Juan pada Tahun 2017:
Sebagaian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Keretakan Besar, KRI Nanggala-402 Diprediksi Tenggelam di Kedalaman 850 M
Baca juga: INILAH 10 Kapal Selam di Dunia yang Hilang dan Tenggelam Pada Kedalaman 850-907 Meter