Rebutan Lahan Garapan
Masyarakat dan Oknum Aparat TNI Hampir Bentrok karena Ribut Lahan Eks PTPN II
Keinginan masyarakat mempertahankan lahan yang mereka klaim sebagai lahan pertaniannya di Jalan Jatian Meterologi.
Penulis: Arjuna Bakkara |
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Keinginan masyarakat mempertahankan lahan yang mereka klaim sebagai lahan pertaniannya di Jalan Jatian Meterologi, Kecamatan Percut Sei Tuan, Desa Sampali, beberapa waktu lalu berujung kericuhan.
Agam, satu diantara petani yang dituakan di wilayah itu mengaku dihadang aparat ketika mempertahankan lahan yang didudukinya.
"Keinginan memagar lahan masyarakat bercocok tanam, Papam TNI dari Sibisa 125 berlaras panjang bersama 30 personel security kita larang,"ujar Agam di Desa Sampali, Sabtu (24/4/2021) menceritakan peristiwa 27 Maret 2017 lalu.
Sebagaimana, kepada petani aparat bersikeras dan menyebut mereka manjalnkan perintah direksi.
"Saya tanya direksi mana, mereka tak pernah bisa menunjukkan surat,"tambah Agam.
Menurut Agam, baik surat HGU yang dia minta untuk ditunjukkan sebagai bukti, aparat tak bisa memberikan. Sehingga, petani tetap bertahan.
Persiteruan seperti di dalam video tersebut, Agam berdebat dengan aparat. Agam meminta surat HGU sebagai bukti, namun aparat yang dia maksud tak memeperlihatkan suat HGU, dan meminta Agam ikut ke Kantornya.
(Jun-tribun-medan.com)