Pemko Medan Targetkan Jalan Rusak Beres Dalam Dua Tahun, Pengamat: Jangan Asal Jadi

Pengamat Perkotaan minta Pemko Medan jangan asal jadi dalam melakukan perbaikan jalan rusak. Perbaikan harus dilakukan dengan perencanaan matang

Editor: Array A Argus
Tribun-medan/Rechtin Hani
Jalan rusak di Putri Hijau, Kecamatan Medan Barat, Minggu (24/1/2021). 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN--Pengamat Perkotaan Meuthia Fadila Fachruddin mengatakan sah-sah saja Pemko Medan menargetkan perbaikan jalan rusak selama dua tahun.

Namun, kata Meuthia, dalam realisasinya, penanganan masalah jalan rusak di Medan membutuhkan dana yang cukup besar dan perencanaan yang matang.

"Bisa saja kalau ada kemauan. Selama Pemko ada uangnya, terus perencanaannya baik target itu bisa saja dicapai," kata Meuthia kepada www.tribun-medan.com, Sabtu (24/4/2021).

Meuthia mengatakan, permasalahan jalan rusak di Kota Medan disebabkan banyak faktor.

Baca juga: Jalan Rusak Parah hingga Ada Korban, Warga Jalan Pancing Buat Portal Larang Truk Trado Masuk

Menurutnya, perbaikan jalan di Medan selama ini terkesan 'asal jadi' sehingga jalan yang sudah diperbaiki hanya  bertahan sebentar.

"Enggak usahlah saya bilang soal uang ataupun anggaran. Tapi saya lihat, selama ini perbaikan jalan di Medan itu terkesan asal jadi,"

"Makanya satu tahun baru diaspal sudah rusak lagi. Perbaikannya hanya tambal tempel begitu saja, tidak berdasarkan standar teknis yang berlaku," katanya.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan ini mengatakan, dalam memastikan jalan-jalan di Kota Medan bisa dibenahi dalam jangka waktu yang cepat, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

"Ada tiga hal yang perlu dibenahi, pertama perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan pemeliharaan. Dan ketiga ini saling berkaitan, tidak bisa hanya fokus di satu hal saja," katanya.

Baca juga: Sungai Bedera Sudah Mirip Parit Busuk, Air Hitam dan Dipenuhi Sampah, Warga: Kalau Bisa Dikeruk

Meuthia pun mengambil contoh Jalan Sisingamangaraja yang sudah bertahan selama 30 tahun.

Menurutnya, untuk membangun jalan dengan ketahanan yang baik juga diperlukan perencanaan yang matang.

"Membenahi jalan itu tidak bisa hanya membangun jalan saja, drainase juga harus ikuti dibenahi. Karena keduanya itu tidak terpisah," katanya.

Menurut Meuthia, ke depan, jika masalah jalan rusak di Medan benar-benar ingin diselesaikan, perlu pengerjaan yang mengikuti standar teknis dalam pembangunan jalan.

Warga berkendara melintasi jalan yang rusak di kawasan Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Sumatera Utara, Jumat (23/4/2021). Jalan yang telah lama rusak itu tidak kunjung diperbaiki.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Warga berkendara melintasi jalan yang rusak di kawasan Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Sumatera Utara, Jumat (23/4/2021). Jalan yang telah lama rusak itu tidak kunjung diperbaiki.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN)

"Selama ini pembangunan jalan di Medan itu tidak mengikuti standar teknis. Jadi hanya asal aspal dan tempel saja. Sementara dalam pembangunan jalan itu ada standarnya,"

"Kalau kita lihat di Jakarta misalnya, pembangunan jalan itu kan tidak asal ditempel. Tapi dikorek dulu sampai ke dasarnya, baru mulai dibangun,"

"Kalau di Medan itu ditempel saja, sementara jalan itukan seperti kue lapis, kalau atasnya di aspal sementara di bawah tidak dibenahi sama saja. Yang ada nanti permukaan jalan jadi lebih tinggi dari permukiman warga," pungkasnya.

Diketahui, Wali Kota Medan, Bobby Nasution menargetkan permasalahan jalan di Medan dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun.

Baca juga: Usai Aksi Viral Mandi Lumpur Sudirman Marpaung di Jalan Rusak, Begini Kondisi Jalannya Sekarang

Hal tersebut disampaikannya dalam acara penandatanganan kontrak payung katalog elektronik lokal Kota Medan pengadaan aspal kemasan & beton ready mix pada Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2021 di Kantor Wali Kota Medan, Jumat (23/4/2021).

"Saya sudah menargetkan permasalahan jalan di Kota Medan termasuk masalah lubang dapat kita selesaikan dalam kurun waktu dua tahun," kata Wali Kota Medan didampingi Asisten Administrasi Umum, Renward Parapat dan Kepala Dinas PU Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra.

Penandatanganan tersebut dilakukan Wali Kota Medan bersama pimpinan lima perusahaan pengadaan aspal kemasan & beton ready mix diantaranya PT.

Raja Aspal Medan, PT. Sanobar Gunajaya, PT. Kiprah Multi Sarana, PT. Rapi Arjasa, dan PT. Trimurti Perkasa.

Baca juga: Aksi Pak Eko, Guru Posting Jalan Rusak, Malah Dimaki Perangkat Desa, Ketakutan: Jangan Nantang Kamu!

Ia mengatakan Pemko Medan dalam melakukan pembangunan butuh dukungan dari para stakeholder termasuk pelaku usaha.

"Saya mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Dinas PU untuk membuat kontrak payung katalog elektronik lokal Kota Medan dalam pengadaan aspal kemasan & beton ready mix, tentunya ini menjadi awal mewujudkan good governance," ujarnya.

Bobby menginginkan pengerjaan infrastruktur jalan di Kota Medan dapat segera dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Kita harus fokus menyelesaikan tugas kita meskipun dalam kondisi pandemi covid-19. perencanaan, pengerjaan dan pengawasan harus tetap dilakukan dengan," ungkapnya.

"Kalau perencanaannya sudah baik, maka pengerjaanya akan cepat selesai namun harus tetap diawasi untuk menjaga kualitas aspal, jangan sampai belum berganti tahun jalan sudah kembali rusak," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved